Studi Indeks Kualitas Tanah serta Bioindikator Kualitas Air di DAS Mikro Sisim Kota Batu
Main Author: | Nurhutami, Shofie Rindi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181141/7/Shofie%20Rindi%20Nurhutami%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181141/ |
Daftar Isi:
- DAS Mikro Sisim memiliki luas ±933,17 Ha,terletak di Desa Gunungsari, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Songgokerto, Desa Sumberejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu telah mengalami perubahan penggunaan lahan secara besar besaran pada akhir tahun 1990-an menjadi lahan pertanian pada berbagai kemiringan lereng. Analisis Indeks Kualitas Tanah dan analisis bioindikator kualitas air diperlukan untuk menilai pengaruh perubahan penggunaan lahan tersebut. Indeks Kualitas Tanah (IKT) merupakan kemampuan tanah untuk menjalankan fungsinya dengan optimal. Analisis bioindikator kualitas air dilakukan dengan memanfaatkan biota sungai makroskopis yang mampu merespon perubahan kondisi perairan. Namun informasi mengenai IKT lahan pertanian serta penilaian bioindikator kualitas air di wilayah DAS Mikro Sisim belum tersedia sehingga diperlukan suatu analisis yang lebih mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Indeks Kualitas Tanah (IKT) lahan pertanian serta menganalisis kondisi kualitas air dengan memanfaatkan bioindikator kualitas air di DAS Mikro Sisim Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2019 di DAS Mikro Sisim, Kota Batu. Metode penelitian ini adalah survei dengan analisis deskriptif melalui kegiatan observasi lapangan dan analisis laboratorium. Peneltian ini menggunakan 12 plot pengambilan contoh tanah yaitu plot hutan (H2, H3, H4, H5), kebun campuran (KC2, KC3, KC4, KC5), tegalan (T2, T3, T4, T5) angka dibelakang kode menunjukkan kelerengan; 2 (kelerengan 8-15%), 3 (kelerengan 15-25%), 4 (kelerengan 25-40%), 5 (kelerengan 40-60%). Pengambilan contoh biotilik didasarkan pada jenis sumber polusi tersebar dan titik (non-point source pollution (NPS)) dan point source pollution (PS)) di DAS Mikro Sisim. Analisis IKT dilakukan menggunakan metode Mausbach and Seybold yang telah dimodifikasi oleh Partoyo (2005) sementara analisis bioindikator kualitas air dilakukan dengan metode Rini (2011). Parameter yang diukur meliputi sifat fisika (berat isi, porositas, kedalaman efektif serta kemantapan agregat), kimia (pH, C-Organik, N total, P tersedia dan K dapat ditukar) serta jenis dan jumlah biotilik yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rapat vegetasi, dan semakin rendah pengolahan tanah maka nilai kualitas tanah semakin baik. Nilai IKT yang terdapat di DAS Mikro Sisim bervariasi nilai tertinggi pada plot H5 sebesar 0,636 (baik) dan terendah pada plot T5 sebesar 0,327 (rendah). Hasil bioindikator kualitas air menunjukkan titik NPS outlet memiliki indeks pencemaran air biotilik 1,97 (kualitas air kotor serta pencemaran agak berat). Kualitas tanah sedang dengan intensitas pertanian tinggi serta limbah domestic masyarakat menyebabkan kondisi kesehatan habitat tergolong kurang sehat dengan skor 1,9 serta substrat cukup mendukung kehidupan biotilik dengan tingkat gangguan manusia terhadap sungai yang cukup.