. Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Bawang Putih (Allium Sativum L.) dan Implementasinya di Jawa Timur: Aspek Retensi Hara

Main Author: Subroto, Noel Vicky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181118/1/Noel%20Vicky%20Subroto.pdf
http://repository.ub.ac.id/181118/
Daftar Isi:
  • Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan kebutuhan bahan pokok juga meningkat, diantaranya adalah komoditas bawang putih. Saat ini, bawang putih impor menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam negeri, karena bawang putih impor memiliki umbi yang lebih besar dan harga yang lebih murah dibandingkan bawang putih lokal. Hal ini menjadi perhatian pemerintah sehingga perlu melakukan beberapa penelitian tentang bawang putih. Retensi hara merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi hasil produksi bawang putih. Karakteristik lahan berupa pH, C-Orgaanik, kapasitas tukar kation, dan kejenuhan basa diduga berpengaruh terhadap hasil produksi bawang putih. Karaketristik lahan tersebut dapat menentukan ketersedian hara dalam tanah. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik lahan tersebut terhadap produksi bawang putih. Selanjutnya berupaya menentukan kriteria ketersediaannya bagi tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sukapura (Kabupaten Probolinggo), Kecamatan Tosari (Kabupaten Pasuruan), Kecamatan Pujon dan Ngantang (Kabupaten Malang), serta Kecamatan Bumiaji (Kota Batu) pada bulan Oktober 2018 sampai dengan Januari 2019. Kegiatan lapangan dan analisis laboratorium dilakukan untuk pengembangan kriteria kesesuaian lahan. Parameter dan metode analisis kimia adalah pH (H2O Elektrometri), kapasitas tukar kation (Amonium Asetat), C-organik (Walkey and Black), dan kejenuhan basa (Ekstraksi 1 NH4OAc pH 7). Olah data statistik penelitian menggunakan Genstat dan SPSS. Metode yang digunakan untuk evaluasi kesesuaian lahan berdasarkan Ritung (2007) dan potensi produksi dihitung berdasarkan formula yang dihasilkan dari hubungan antara variabel yang digunakan untuk penelitian dan hasil produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara retensi hara terhadap produksi bawang putih dikategorikan sangat rendah pada parameter pH, Corganik, dan kejenuhan basa masing-masing adalah 0.052, 0.005, dan 0.292. Sedangkan KTK mempunyai korelasi sedang, yakni 0.468 sehingga dapat dilanjutkan pada tahap penentuan kriteria, implementasi, hingga rekomendasi perbaikan lahan. Kriteria baru untuk parameter kapasitas tukar kation adalah kelas S1 dengan nilai KTK > 37,7; kelas S2 dengan nilai KTK 19,5-37,7; dan kelas S3 dengan nilai KTK 1,4-19,5.