Aplikasi Mikoriza Arbuskula Terhadap Serapan Fosfor, Pertumbuhan dan Produksi Galur Kedelai Hitam pada Inceptisol
Main Author: | Khoiriyah, Muhimmatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181109/1/Muhimmatul%20Khoiriyah.pdf http://repository.ub.ac.id/181109/ |
Daftar Isi:
- Galur kedelai hitam hasil persilangan varietas unggul Korea dengan varietas unggul Indonesia merupakan salah satu alternatif perbaikan dan pembaharuan kedelai hitam. Tanah di BALITKABI termasuk jenis tanah Inceptisol. Umumnya, Inceptisol adalah tanah masam dengan kandungan liat yang tinggi. Pemanfaatan Mikoriza Arbuskula (MA) dapat menjadi salah satu alternatif tambahan perlakuan untuk lebih meningkatkan hasil kedelai hitam. MA bagi tanaman dapat memperluas areal serapan air dan unsur hara melalui pembentukan misellium disekeliling akar. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk meneliti interaksi antara kombinasi galur kedelai hitam dan pemberian MA (Glomus sp.) pada taraf tertentu dengan pembanding varietas Detam-1 dalam menghasilkan serapan P, pertumbuhan dan hasil kedelai hitam. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Penelitian ini menggunakan galur kedelai hitam (Detam-1 (G1), Geongjeongsaenol/Argomulyo-9 (G2), Geongjeongsaenol/Argomulyo-88 (G3) Daewon/Argomulyo-36 (G4), dan Daewon/Argomulyo-14 (G5)) sebagai faktor pertama dan pemberian mikoriza Glomus sp. dengan 4 taraf (kontrol, 50 spora, 100 spora, dan 150 spora) sebagai faktor kedua. Dari kedua faktor tersebut didapatkan 20 kombinasi perlakuan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Pelaksanaan kegiatan penelitian meliputi: persiapan tanah, ekstraksi mikoriza, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Parameter yang diamati antara lain, analisis dasar tanah, parameter tanaman, dan parameter mikoriza. Analisis data dilakukan dengan ANOVA, apabila didapatkan pengaruh nyata, maka data diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5%. Untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel dilakukan uji korelasi menggunakan software Genstat 12th, nilai korelasi yang signifikan (>r tabel 5%) dilanjutkan uji regresi menggunakan Microsoft Excel 2010. Kombinasi galur Daewon/Argomulyo-36 dengan pemberian 150 spora MA pada umur 60 HST menghasilkan jumlah spora dan koloni MA sebesar 179,30 spora dan 66,67%. Jumlah spora dan koloni MA menjadi tolak ukur dalam keberhasilan serapan P, pertumbuhan, dan hasil kedelai hitam. Jumlah spora yang lebih tinggi menghasilkan P-tersedia yang lebih tinggi pula (31,96 ppm P2O5). Mikoriza dapat membantu menyerap P melalui misellium yang terbentuk disekitar perakaran. Serapan P yang dihasilkan pada 60 HST oleh Daewon/Argomulyo-36 dengan pemberian 100 spora (G4M2) dan Detam-1 dengan pemberian 150 spora (G1M3) memberikan nilai serapan yang paling tinggi, masing-masing sebesar 2,59 g tanaman-1 dan 2,58 g tanaman-1. Serapan P yang tinggi akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil kedelai hitam yang lebih tinggi.