Respon Tinggi Pemangkasan dan Pemberian Dosis Trichoderma sp. pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan Sistem Ratun

Main Author: Murjani, Edi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181101/1/Edi%20Murjani.pdf
http://repository.ub.ac.id/181101/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan beras nasional sangat tinggi, seiring meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Alih fungsi lahan dari lahan sawah produktif ke sektor non-pertanian sulit untuk dihentikan. lahan sawah yang kurang subur menjadi pemicu rendahnya hasil tanaman padi di Indonesia terutama di persawahan luar Pulau Jawa. Padi ratun merupakan tanaman padi yang sudah di panen, kemudian tanaman dari sisa panen tunasnya ditumbuhkan kembali untuk di ambil hasilnya. Sistem padi ratun dapat meningkatkan produktivitas maupun indeks panen (IP) dari tanaman padi (Mareza et al. 2016). Penelitian telah dilaksanakan bulan November 2018 - Januari 2019 di sawah irigasi Dusun Kasin Bunder, Desa Ampeldento, Kec. Karangploso, Kab. Malang Jawa Timur dengan ketinggian tempat ± 525 mdpl, keadaan suhu berkisar ± 20-28oC dan curah hujan ± 1000-1500 mm/tahun. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Faktor pertama tinggi pemangkasan yaitu P0 (Tinggi pemang-kasan 5 cm), P1 (Tinggi Pemangkasan 10 cm). Faktor kedua dosis Trichoderma sp. yaitu, T0 (Tanpa dosis Trichoderma sp), T1 (Dosis Trichoderma sp 1 kg ha−1, T2 (Dosis Trichoderma sp 2 kg ha−1,), T3 (Dosis Trichoderma sp 3 kg ha−1). Diperoleh 8 kombinasi perlakuan (P0T0, P0T1, P0T2, P0T3, P1T0, P1T1, P1T2, P1T3) dan dilakukan 4 ulangan. Penelitian ini menggunakan tanaman padi sisa panen varietas IR 64, bio-kompleks Trichoderma sp, pupuk Urea 300 kg ha−1, pupuk SP36 75 kg ha−1, pupuk KCl 50 kg ha−1,dan Insektisida Regent 50 SC dosis 750 ml ha−1 yang memiliki bahan aktif Fipronil untuk mengendalikan walang sangit (Leptocorisa oraturius) dan penggerek batang padi (Scirpophaga innotata). Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi antara kombinasi perlakuan tinggi pemangkasan dan dosis Trichoderma sp pada pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan) dan hasil (jumlah malai per rumpun, panjang malai, jumlah bulir per malai, berat bulir per malai) tanaman padi ratun. Perlakuan P0T3 (tinggi pemangkasan 5 cm dan dosis Trichoderma sp 3 kg ha−1,) dapat menunjukkan hasil yang terbaik, dengan meningkatkan jumlah daun, jumlah anakan, jumlah malai per rumpun, panjang malai, jumlah bulir per malai dan berat bulir per malai. Sedangkan, pada perlakuan P1T3 (tinggi pemangkasan 10 cm dengan dosis Trichoderma sp. 3 kg ha−1,) memberikan tinggi tanaman tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.