Transpirasi Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) Pascapanen sebagai Indikator Tingkat Kelayuan dan Kecepatan Penyerapan Air

Main Author: Agustin, Susila Dewi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181094/1/Rahmanda%20Ilman%20Firmansyah.pdf
http://repository.ub.ac.id/181094/
Daftar Isi:
  • Sawi merupakan jenis sayuran hortikultura yang memiliki kandungan gizi dan vitamin yang baik untuk tubuh. Mengingat harga sawi yang cukup ekonomis di kalangan masyarakat, banyak masyarakat yang mengkonsumsi sayur tersebut.Petani harus bisa membuat kualitas dan kuantitas sawi yang baik, supaya mendapat harga yang sesuai.Sawi yang baik tidak hanya dari segi budidaya dan pemeliharaannya saja, tetapi harus juga dari hasil produksi dan pascapanen atau secara fisik luar juga. Pada kualitas produk bisa dilihat kadar air didalamnya supaya sayur tetap segar atau renyah. Proses saat pascapanen perlu diperhatikan, dalam hal ini sawi yang akan dijual dipasaran harus berkelihatan tetap segar. Indonesia memiliki iklim tropis, karena hal ini biasanya sayuran setelah dipanen akan cepat mengalami kelayuan.Para petani biasanya tidak mengetahui seberapa lama melakukan pelayuan saat pascapanen yang diinginkan hanya supaya sawi tidak patah saat diikat. Biasanya sawi yang terlalu lama di layukan akan berkualitas kurang baik dan mudah busuk. sayuran yang sudah dipanen akan mengalami aktifitas hidup seperti transpirasi dan respirasi, bila kadar air didalam sayuran menyusut dan tidak dapat diganti akibat proses transpirasi dan respirasi maka akan terjadi kelayuan. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui laju transpirasi tanaman sawi pada pascapanen dan kecepatan penyerapan air untuk mempertahankan kesegaran tanaman pasca layu.Hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini yaitu terdapat variasi laju transpirasi yang mempengaruhi setiap bobot tanaman sawi pada pascapanen dan kecepatan penyerapan air untuk mempertahankan kesegaran tanaman pasca layu. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai Februari 2019 di Seed and Nursery Industry Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Peralatan yang digunakan yaitu Leaf Area Meter, timbangan analitik, cangkul, jangka sorong, meteran, alat tugal, alat tulis, papan penanda dan kamera. Bahan yang di gunakan yaitu benih sawi (Brassica juncea L.), pupuk kandang 250 g/tanaman, pupuk NPK 3 g/tanaman, papan label, air, fungisida dan insektisida bila diperlukan. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diperluas Augmented design. Terdapat 30 perlakuan yang terdiri dari 27 genotipe dan 3 varietas dalam 5 blok, sehingga terdapat 30 satuan perlakuan dan setiap perlakuan terdapat 7 tanaman. Variabel pengamatan pertumbuhan yang dilakukan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tangkai, diameter batang dan variabel pengamatan saat panen meliputi luas daun, susut bobot panen per 30 menit, penambahan bobot sawi per 30 menit, dan bobot segar panen konsumsi per tanaman. Data yang diperoleh yaitu data kuwantitatif dan dianalisis dengan menggunakan grafik histogram dan perhitungan korelasi. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis histogram bobot sawi konsumsi terbagi menjadi 5 kelompok, dari bobot terkecil hingga terbesar. Penyusutan bobot dan penyegaran sawi varietas dan galur terdapat hasil yang berbeda-beda. Hasil korelasi antar variabel menunjukkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, dan bobot konsumsi, berpengaruh terhadap susut bobot dan perendaman bobot sawi.