Ketahanan Beberapa Genotip Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici)

Main Author: Andika, Rino
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181093/1/Rino%20Andika.pdf
http://repository.ub.ac.id/181093/
Daftar Isi:
  • Antraknosa merupakan penyakit yang dominan menyerang tanaman cabai rawit hampir diseluruh dunia. serangan antraknosa di indonesia mencapai 75%. Di indonesia penyakit antraknosa pada cabai rawit yang sering dijumpai disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici merupakan spesies yang paling banyak di jumpai. Upaya pengendalian terhadap penyakit antraknosa sampai saat ini masih mengandalkan pestisida kimia sintetik yang digunakan secara intensif di tingkat petani. penggunaan pestisida kimia dapat memberikan dampak negatif, seperti polusi lingkungan yang dapat mengkontaminasi tanah, air, dan udara serta menyebabkan terjadinya resistensi hama dan patogen. Salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan penyakit antraknosa adalah melalui program pemuliaan tanaman yakni berupa varietas tahan. Untuk itu di dalam upaya mendapatkan varietas cabai yang tahan terhadap serangan penyakit antraknosa maka perlu dilakukannya kajian mengenai ketahanan cabai terhadap antraknosa. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium penyakit tumbuhan dan rumah kawat, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, malang. Rangkaian pelaksanaan penelitian meliputi penyiapan tanaman uji, isolasi dan perbanyakan patogen Colletotrichum capsici, uji postulat koch, uji ketahanan 8 genotip cabai dengan cara inokulasi suspensi patogen Colletotrichum capsici pada buah genotip cabai uji. Pengamatan intensitas serangan penyakit antaknosa dilakukan sampai dengan 5 minggu setelah inokulasi. Data intensitas penyakit dari 8 genotip dianalisis sidik ragam dengan menggunakan uji F taraf 5%, apabila terdapat perbedaan nyata pada variabel yang di amati maka dilanjutkan dengan melakukan uji DUNCAN pada taraf 5%. Analisis nilai intensitas penyakit dari 8 genotip cabai yang diuji dengan kategori tingkat ketahanan didapatkan hasil. genotip U2V3 memiliki nilai intensitas penyakit tertinggi (51%) diikuti genotip U4V413 (49%), U1V4 (48%), U4V415 (46%), U1V1 (44%),dan U3V4 (41%) yang tergolong dalam kategori rentan. selanjutnya diikuti genotip U2V4 (39%) yang masuk dalam kategori moderat. dan untuk nilai intensitas penyakit terendah terdapat pada genotip U1V2 (19%) masuk dalam kriteria tahan.