Keragaman Kesuburan Sifat Fisik Tanah di Sistem Agroforestri Berbasis Kopi dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kopi
Main Author: | Murti, Ramalia Kartika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181075/7/Ramalia%20Kartika%20Murti.pdf http://repository.ub.ac.id/181075/ |
Daftar Isi:
- Perhutani dalam mengelola hutan menerapkan program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Dalam menjalankan program PHBM maka berlaku kaidah 4K PHBM yaitu: (1) Keseimbangan : ekologi, sosial, ekonomi, (2) Kesesuaian: kultur, budaya setempat, (3) Keselarasan : pembangunan wilayah/daerah, (4) Keberlanjutan : fungsi dan manfaat SDH. Pengelolaan hutan produksi di UB forest dengan sistem agroforestri berbasis pinus-kopi adalah salah satu contoh penarapan dari program PHBM. Keragaman manajemen umumnya merupakan upaya petani untuk meningkatkan produksi kopi. Dengan keberagaman yang terdapat dalam sistem agroforestri dapat menyebabkan interaksi antara tanaman kopi dengan pohon pinus yang berbedabeda yang dikhawatrikan mengganggu prinsip keseimbangan dalam penerapan PHBM. Perbedaan manajemen kopi dapat mempengaruhi pertumbuhan kopi yang berdampak terhadap produksi, oleh karena ini petani dilahan UB Forest mengupayakan perbaikan dalam mengelola manajemen agroforestri berbasis pinus-kopi. Upaya perbaikan dengan menerapkan sistem perawatan serta pemeliharaan sehingga tanaman pinus dan kopi dapat tumbuh dengan optimal. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan November 2018 hingga Maret 2019 di UB Forest. Rancangan penelitian ini dilakukan dengan survei lapangan pada lahan agroforestri berbasis kopi – pinus dengan menggunakan metode penelitian rancangan tersarang (Nested). Penelitian ini menggunakan lima manajemen lahan agroforestri seperti manajemen tidak dilakukan perawatan, manajemen dilakukan pemangkasan cabang batang kopi, manajemen perebahan batang kopi, manajemen perawatan yang dikombinasikan dengan pemberian pupuk organik serta manajemen penjarangan pohon pinus. Parameter pengamatan yang diukur berupa berat isi tanah, kondisi air tanah dalam kondisi kapasitas lapang, pertumbuhan pinus, serta pertumbuhan kopi dan produksi kopi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis manajemen lahan memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kopi. Agroforestri dengan manajemen perawatan yang dikombinasikan dengan pemberian pupuk kandang menghasilkan total pertumbuhan tanaman kopi dan produksi kopi tertinggi dibandingkan agroforestri dengan manajemen yang tidak dilakukan perawatan. Pemberian pupuk kandang mampu memperbaiki status hara, meningkatkan daya retensi air dan kemudian diserap oleh tanaman serta mampu memacu meningkatkan produksi kopi dibandingkan tanpa adanya manajemen yang kebutuhan unsur haranya tidak tercukupi untuk tanaman kopi sehingga produksi tanaman kopi lebih rendah. Keragaman sifat fisik tanah menunjukkan korelasi positif terhadap pertumbuhan pinus serta pertumbuhan kopi dan produksi biji kopi.