Aplikasi Tepung Cangkang Telur Ayam Terhadap Serapan Ca, Mg, P, Jumlah Bintil Akar dan Pertumbuhan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Inceptisols Malang

Main Author: Lyztyanputri, Rizka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181073/7/Rizka%20Lyztyanputri.pdf
http://repository.ub.ac.id/181073/
Daftar Isi:
  • Inceptisols UB Forest memiliki sifat kimia pH tanah dengan kriteria masam yaitu 5,4, C-Organik rendah yaitu 1,4%, Bahan Organik rendah yaitu 2,42%, C/N rasio rendah yaitu 5,6, dan kejenuhan basa rendah yaitu 33,00%. Inceptisols tersebar meluas sekitar 37,5% dari total luas areal daratan di Indonesia sehingga cukup prospektif pengembangan tanaman kacang tanah. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) mengalami penurunan produksi secara fluktuatif sebanyak 0,14% pada tahun 2013 menuju 2014 menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2017. Penurunan produksi kacang tanah dapat disebabkan oleh menurunnya luas lahan pertanian dan tidak terpenuhinya kebutuhan unsur hara Ca, Mg dan P. Penambahan unsur hara Ca, Mg dan P dilakukan dengan penambahan tepung cangkang telur ayam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serapan Ca, Mg, dan P pada tanaman kacang tanah dan mengetahui pengaruh aplikasi tepung cangkang telur terhadap jumlah bintil akar dan pertumbuhan tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada Inceptisols. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 hingga Agustus 2019 di Green House Sengkaling, Desa Mulyorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang sedangkan analisis tanah dan tanaman dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini menggunakan media tanam Inceptisols yang diambil dari UB Forest Desa Sumbersari Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan., yaitu P1=Kontrol (tanpa tepung cangkang telur), P2= 1,6 g 10 kg tanah-1 tepung cangkang telur, P3= 3,2 g 10 kg tanah-1 tepung cangkang telur, P4= 4,8 g 10 kg tanah-1 tepung cangkang telur, P5= 6,4 g 10 kg tanah-1 tepung cangkang telur. Parameter yang diamati adalah pH tanah, serapan Ca, Mg, dan P, tinggi tanaman, jumlah tangkai daun tanaman, berat kering tanaman dan bintil akar. Data diuji dengan analisis sidik ragam dengan taraf 5% dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5% kemudian dilanjutkan dengan Uji Korelasi. Aplikasi tepung cangkang telur ayam sebanyak 1,2 ton ha-1 sangat nyata meningkatkan serapan Ca, Mg dan P. Serapan Ca meningkat (173,4%) dengan nilai 17,12 g tanaman-1 dan nilai terendah pada P1 (6,26 g tanaman-1 ), serapan Mg meningkat (440,22%) dengan nilai tertinggi 2,05 g tanaman-1 dan nilai terendah P1 (0,38 g tanaman-1 ), serapan P meningkat (73,75%) dengan rentang nilai dari P1 dan P5 yaitu 0,42 g tanaman-1 menjadi 0,74 g tanaman-1 . Penambahan tepung cangkang telur ayam sebanyak 1,2 ton ha-1 meningkatkan jumlah bintil akar total (182,37%) dengan nilai yaitu 555 bintil tanaman-1 dan juga meningkatkan bintil akar efektif (200,42%) dengan nilai yaitu 237 bintil tanaman-1 . Aplikasi tepung cangkang telur ayam 0,6 ton ha-1 sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman (19,38%) dengan nilai 47,43 cm dan meningkatkan jumlah tangkai daun (18,99%) dengan nilai sebanyak 31 tangkai