Rancang Bangun Alat Ekstraksi Berbasis Metode Microwave Assisted Hydrodistillation Dengan Penambahan Temperature Control

Main Author: Amaliyah, Febriyanti Ariska
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181031/1/Febriyanti%20Ariska%20Amaliyah%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181031/
Daftar Isi:
  • Penelitian tentang minyak atsiri, perasa sintetis dan oleoresin sebagai senyawa aromatik yang dominan telah banyak dilakukan. Menurut data dari Kemendag RI pada tahun 2014 dari 70 tanaman penghasil penghasil minyak atsiri yang ada di dunia, sekitar 40 jenis diantaranya dapat diproduksi di Indonesia. Akan tetapi terdapat fakta ironi dari dunia minyak atsiri di indonesia yaitu rendahnya kualitas yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya kurang maksimalnya proses hilir dalam mengolah potensi yang besar ini. Minyak atsiri yang dihasilkan beberapa tidak memenuhi standar internasional sehingga gagal bersaing di pasar dunia. Karakteristik mutu yang belum terpenuhi minyak atsiri asal Indonesia adalah putaran optik yang masih bernilai positif (+), sedangkan untuk memenuhi syarat internasional putaran optik harus bernilai negatif (-). Metode yang umum dilakukan untuk memisahkan minyak atsiri adalah destilasi secara konvensional yang diketahui tidak optimal dalam mengestrak bahan serta tingginya konsumsi energi yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak sehingga kurang ekonomis. Namun, dalam rangka mengurangi waktu ekstraksi, meningkatkan hasil ekstraksi dan biaya produksti beberapa pendekatan baru dilakukan seperti MAE (Microwave Assisted Extraction), ekstraksi cairan superkritis dan UAE (Ultrasound Assisted Extraction). MAHD (Microwave Assisted Hidrodestilation) merupakan pengembangan dari metode yang sudah pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ekstraksi, mengetahu kinerja komponen alat dan mengetahui efektifitas dari alat yang sudah dihasilkan. Pada hasil uji coba kalibrasi suhu yang sudah dilakukan, alat ini stabil mempertahankanx suhu dengan error suhu + 1 0C, dengan efektifitas 90,29% dan nilai rendemen sebesar 1,7095% lebih besar dari proses hidrodestilasi menggunakan pretreatment microwave yaitu 1,64%.