Optimasi Rasio Pelarut Dan Waktu Ekstraksi Senyawa Fenolik Daun Kenikir (Cosmos Caudatus) Dengan Metode Microwave Assisted Extraction Menggunakan Response Surface Methodology
Main Author: | Fatihah, Ramadhana Alyauma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180966/1/RAMADHANA%20ALYAUMA%20FATIHAH%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180966/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah yaitu salah satunya hasil sayurannya. Sayuran yang dikonsumsi di daerah tropis yang merupakan hasil budidaya dari daerah itu sendiri (lokal) adalah sayuran indigenous. Salah satu sayuran indigenous yang potensial untuk dikembangkan karena kandungan total fenolnya adalah kenikir. Kandungan total fenol dan total flavonoid pada kenikir merupakan kandungan total fenol yang paling besar jika dibandingkan dengan kemangi, selada, sawi, bunga kubis, kubis ungu, brokoli, bayam, katuk, dan kubis putih yaitu sebesar 18,68% b/b EAG dan 55,48% b/b ER. Salah satu metode ekstraksi fenolik yang membutuhkan waktu yang lebih singkat dan pelarut yang lebih sedikit adalah Microwave Assisted Extraction (MAE). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses ekstraksi dengan MAE adalah waktu ekstraksi dan rasio pelarut:bahan sehingga dilakukan optimasi rasio pelarut:bahan dan waktu ekstraksi senyawa fenolik daun kenikir dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio pelarut:bahan (X1) dan waktu ekstraksi (X2) yang paling optimal untuk mendapatkan aktivitas antioksidan dan total fenol yang lebih optimal. Analisis data dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan percobaan Central Composite Design. Rancangan percobaan menggunakan 2 faktor dan 4 respon sehingga diperoleh 13 macam percobaan yang dihasilkan dari rancangan percobaanvii ini. Level faktor yang digunakan pada X1 adalah 15, 20, dan 25 ml/g sedangkan level faktor pada X2 adalah 3, 4, dan 5 menit. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode 2,2- Difenil-1-Pikrilhidrazil (DPPH) dan pengujian kandungan total fenol dengan metode reaksi Folin-ciocalteau. Hasil dari penelitian diperoleh solusi optimal yaitu pada rasio pelarut:bahan 20,538 ml/g dengan waktu ekstraksi 3,935 menit diprediksi mampu menghasilkan rendemen sebesar 13,787%, kadar air sebesar 8,228%, total fenol sebesar 195,820 mg GAE/g, dan aktivitas antioksidan sebesar 3,390 ppm. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa pada kondisi optimal diperoleh rendemen sebesar 13,952%, kadar air sebesar 7,261%, total fenol sebesar 201,846 mg GAE/g, dan aktivitas antioksidan sebesar 3,016 ppm. Perbedaan prediksi hasil verifikasi dengan nilai aktual masih berada diantara prediksi terendah dan prediksi tertinggi, sehingga hasil verifikasi masih dapat diterima dengan selang kepercayaan 95%.