Simulasi dan Evaluasi Kinerja Protokol Distance Routing Effect Algorithm for Mobility (DREAM) pada Vehicular Ad-Hoc Network (VANET) untuk Komunikasi Kendaraan dengan Infrastruktur
Main Author: | Utomo, Imam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180942/1/Imam%20Utomo%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180942/ |
Daftar Isi:
- Vehicular Ad-Hoc Network (VANET) merupakan jaringan untuk komunikasi nirkabel khususnya pada kendaraan yang memungkinkan node satu dengan node lainnya dapat berkomunikasi dengan atau tanpa infrastruktur. Pada VANET terdapat dua mode komunikasi yaitu Vehicle to Vehicle (V2V) dan Vehicle to Infrastructure (V2I), pada penelitian berfokus pada komunikasi kendaraan dengan infrastruktur (V2I). Dalam perancangan VANET beberapa masalah muncul, salah satunya adalah pemilihan protokol routing yang tepat dengan kriteria dan karakteristik pada jaringan VANET. Pada penelitian ini protokol yang digunakan adalah protokol Distance Routing Effect Algorithm for Mobility (DREAM) yang akan disimulasikan dan dievaluasi berdasarkan skenario pengujian yaitu kepadatan kendaraan dan jumlah variasi RSU untuk menentukan protokol DREAM cocok digunakan pada lingkungan VANET, protokol DREAM dipilih karena pada mekanisme pengiriman data berkaitan dengan Road Side Unit (RSU). Simulasi dilakukan dengan menggunakan NS-2 untuk simulasi protokol dan SUMO digunakan untuk simulasi peta. Hasil dari simulasi protokol DREAM akan dievaluasi berdasarkan parameter pengujian yaitu packet delivery ratio, end to end delay, routing overhead dan convergence time. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa pengaruh peningkatan kepadatan kendaraan dan jumlah variasi RSU sangat mempengaruhi hasil dari metrik evaluasi. Penambahan jumlah kendaraan mempengaruhi perubahan nilai pada packet delivery ratio sebesar 94,791% pada 10 node, 99,875% pada 20 node, 98,167% pada 30 node, 97,458% pada 40 node dan 97,291% pada 50 node, routing overhead sebesar 6,26 pada 10 node, 19,329 pada 20 node, 27,572 pada 30 node, 42,483 pada 40 node dan 60,192 pada 50 node dan end to end delay sebesar 14,215 ms pada 10 node, 16,024 ms pada 20 node, 55,008 ms pada 30 node, 71,751 ms pada 40 node dan 74,458 ms pada 50 node sedangkan penambahan jumlah RSU mempengaruhi perubahan nilai pada convergence time sebesar 493,758 ms pada 4 RSU, 491,467 ms pada 8 RSU, 445,723 ms pada 12 RSU dan 380,94 ms pada 16 RSU