Hibriditas Budaya Pop Jepang dan Ajaran Islam pada Komunitas Islamic Otaku Community

Main Author: Rulianti, Irna
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180831/7/Irna%20Rulianti%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/180831/
Daftar Isi:
  • Budaya akan selalu bergerak dan berkembang seiring dengan pertumbuhan manusia. Untuk mencapai kemapanan, budaya melalui proses negosiasi yang melibatkan penerimaan dan penolakan dari pihak internal masyarakat pendukung dan interaksinya dengan budaya dari kelompok masyarakat lain. Seperti yang menjadi fokus pada kajian skripsi ini, mengenai pertemuan budaya pop Jepang dan ajaran Islam yang dipopulerkan oleh komunitas Islamic Otaku Community (IOC). Dengan mengadopsi konsep hibriditas dari Homi K Bhabha peneliti mengemas temuan data menjadi tiga elemen yaitu translasi, negosiasi dan mimikri. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa terdapat ambivalensi yang menggambarkan penolakan masyarakat atas produk budaya hibrid dan keberadaan IOC. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menganalisis Buku Panduan Member dan mengamati komunitas pada acara Bonenkai di Kota Bogor dan GEMAR di Jakarta. Juga wawancara dengan pihak-pihak terkait. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa IOC merupakan ruang liminal bagi proses hibriditas budaya populer dan ajaran Islam yang menghasilkan bentuk-bentuk hibrid seperti Manga dan Cosplay hibrid, produk kalender dan gantungan kunci yang diciptakan oleh IOC merchandize juga kegiatankegiatan yang dilakukan oleh komunitas. Hibriditas ini dilakukan sebagai usaha untuk menciptakan generasi yang mencintai budaya populer Jepang sebagai hobi dengan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Juga untuk menunjukan bahwa Islam mampu memasuki semua aspek kehidupan termasuk hobi. Sehingga kita tetap dapat berhobi namun dengan tetap berada di koridor Islam