Proses dan Orientasi Bermukim Warga RT.04 di Bantaran Sungai Brantas, Kelurahan Jatimulyo, Kota Malang
Main Author: | Rizky, Novia Aulia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180828/1/Novia%20Aulia%20Rizky%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180828/ |
Daftar Isi:
- Rumah bukan hanya sekedar tempat berteduh, beristirahat, dan berkumpul dengan keluarga namun rumah juga berfungsi untuk menghasilkan pendapatan dengan cara melihat memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Dalam orientasi bermukim memiliki cara yang berbeda dalam mewujudkan keinginannya untuk memiliki rumah sendiri. Pada permukiman ini menikah menjadi salah satu awal dari terbentuknya orientasi bermukim. Berdasarkan pengalaman informan menunjukkan bahwa rumah memiliki nilai tidak hanya beupa fisik saja tetapi dari segi moneter dan non moneter. Selain itu, rumah dimanfaatkan sebagai peluang untuk memberikan penghasilan bagi pemiliknya. Hal ini merupakan wewenang bagi pemilik rumah yang memberikan keputusan secara utama. Bantaran sungai menjadi salah satu habitat manusia untuk bermukim. Hal ini didorong karena semakin bertambahnya penduduk sehingga membutuhkan ruang untuk betempat tinggal. Permukiman merupakan salah satu daerah tempat tinggal yang menjalin adanya interaksi manusia dengan lingkungannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kondisi permukiman yang berada di wilayah bantaran sungai dan menjelaskan mengenai orientasi bermukim yang dialami oleh warga RT.04 di Jl. Terusan Kembang Turi, Kelurahan Jatimulyo, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan teori Housing as a Process menurut John.FC.Turner yang dianalisis berdasarkan tiga hal yang melandasi konsep rumah sebagai suatu proses, yaitu: nilai rumah, fungsi ekonomi rumah, dan wewenang atas rumah. Metode yang digunakan adalah Kualitatif dengan menggunakan pendekatan Fenomenologi. Teknik penentuan informan adalah snowball sampling. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi bermukim yang dialami oleh warga hampir sama pada setiap individunya, dengan mengalami proses yang sama yaitu bersifat secara bertahap dan tergantung pada rezeki yang dimiliki.