Alasan Korea Selatan Menandatangani Japan-South Korea Comfort women Agreement Pada Masa Pemerintahan Park Geun Hye Tahun 2015

Main Author: Anggraini, Dianita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180817/1/Dianita%20Anggraini%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/180817/
Daftar Isi:
  • Isu comfort women merupakan isu yang terjadi di masa perang dunia II namun masih menyisakan kontroversi, terlebih kepada Korea Selatan sebagai negara korban. Hubungan bilateral dengan Jepang yang sempat membeku akibat permasalahan historis ini membawa dampak pada kerjasama dibidang lainnya. Situasi domestik yang tidak menguntungkan dengan terhambatnya kerjasama keamanan, kondisi ekonomi yang tidak baik, nilai penerimaan publik yang rendah serta adanya kontroversi dalam domestik. Pada tahun 2015 Korea Selatan berhasil menyelesaikan isu comfort women dengan Jepang, mengesampingkan risiko membludaknya protes domestik dan kehilangan kontrol parlemen serta permasalahan lain yang terjadi di dalam domestik. Berdasarkan prospect theory, domain buruk membuat Park Geun Hye berani mengambil pilihan yang paling berisiko yaitu menandatangani Japan – South Korea Comfort Women Agreement untuk melakukan manuver pandangan publik dan membalikkan keadaan saat itu menjadi menguntungkan