Pemanfaatan Modal Sosial Muslimat NU Kota Kediri dalam Pemenangan Pemilihan Walikota Kediri tahun 2018.
Main Author: | Maula, Tuhfatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180723/1/Tuhfatul%20Maula%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180723/ |
Daftar Isi:
- Keberadaan organisasi masyarakat atau ormas memiliki banyak manfaat, salah satunya pada saat kontestasi politik berlangsung. Dimana seseorang yang menjadi ketua ormas sering kali memanfaatkan jabatannya dalam kepentingan politiknya. Salah satunya keberadaan Muslimat NU pada Pemilihan Walikota Kota Kediri pada tahun 2018. Salah satu pasangan calon merupakan seorang ketua Muslimat NU Kota Kediri yaitu Lilik Muhibbah. Tujuan dari penelitian ini untuk menjawab bagaimana Lilik Muhibbah sebagai salah satu pasangan calon dan Ketua Muslimat NU Kota Kediri memanfaatkan modal sosial yang dimiliki oleh Muslimat NU dalam kemenangannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori modal sosial milik Robert Putnam, yang terdiri tiga indikator yaitu kepercayaan, jaringan sosial dan norma. Ketiga indikator tersebut penulis gunakan sebagai pisau analisis dalam penilitian ini. Metode yang digunakan dalam penenitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan datanya berupa wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dengan menggunakan tiga indikator tersebut menujukan bahwasanya modal sosial yang dimiliki Muslimat NU dimanfaatkan oleh Lilik Muhibbah sebagai Ketua Muslimat NU Kota Kediri dan Calon Wakil Walikota Kota Kediri untuk kemenangannya. Pertama, pada indikator kepercayaan, Lilik Muhibbah sangat dipercaya oleh anggota atau kadernya untuk maju dalam Pilwali Kota Kediri tahun 2018. Kedua pada jaringan sosial, dengan posisi sebagai Ketua Muslimat NU Kota Kediri, Ia memanfaatkan kader atau anggotanya dengan membentuk tim pemenangan. Jaringan tersebut memiliki keterkaitan dengan jaringan pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur, dimana dinamika kedua kontestasi tersebut memiliki kepentingan dan dinamika yang sama, yaitu dua pasangan calon yang berasal dari NU. Secara jaringan sosial yang bersifat vertikal, Lilik Muhibbah mendapatkan dukungan dari PAN dan PKS sebagai partai pendukungnya, sehingga jaringan sosialnya lebih besar. Pada indikator yang terakhir yaitu norma, Lilik Muhibbah menggunakan AD/ART Muslimat NU sebagai legitimasi agar anggota atau kader untuk memilihnya, meskipun secara struktural Ia tidak mendapatkan restu atau dukungan dari Pengurus Cabang NU Kota Kediri dan para kiai di Kota Kediri.