Praktik Sosial Kelompok Anti-OMEK dalam Kemenangan Suara pada Pemilwa FISIP UB 2018
Main Author: | Ningrum, Amalia Tri Widya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180675/1/Amalia%20Tri%20Widya%20Ningrum%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180675/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini menjelaskan tentang praktik sosial yang dijalankan oleh kelompok Anti-OMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus) dalam memenangkan suara pada keikutsertaannya di Pemilwa FISIP UB 2018. Latar belakang penelitian ini karena kelompok Anti-OMEK bukan sebuah organisasi yang terstruktur seperti OMEK, untuk itu menarik dilakukan penelitian yang memahami dan menggambarkan mengenai kesiapan kelompok pada persaingan dalam pesta demokrasi Pemilwa dan mendeskripsikan serta menganalisis praktik sosial kelompok dalam melawan calon kandidat lain dengan latar belakang dukungan OMEK. Kelompok Anti-OMEK merupakan tim pemenangan yang memperoleh suara terbanyak dalam Pemilwa FISIP UB 2018. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka teoritis praktik sosial dari Pierre Bourdieu dengan turunan konsep yaitu habitus, modal, strategi dan ranah. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Sementara untuk teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa praktik sosial kelompok Anti-OMEK di Pemilwa FISIP UB 2018 melalui Tim Pemenangan “Jingga Terus”. Terdapat habitus kelompok dalam menjalankan aktivitas internal dengan mengacu pada budaya mahasiswa Ilmu Politik, budaya politik menjadi penyeimbang kekuatan serta pengetahuan dalam menghadapi budaya OMEK sehingga memiliki kesiapan pada internal kelompok itu sendiri dalam bersaing di ranah kontestasi politik. Selain itu kelompok Anti-OMEK juga menggunakan beberapa modal diantaranya yaitu modal sosial yang dilihat dari jaringan sosial mereka, dari jaringan sosial ini kelompok memperoleh modal budaya yaitu pengetahuan mengenai narasi netralitas, independensi dan stabilitator, narasi ini dijadikan tujuan dalam keikutsertaan mereka pada ranah organisasi intra kampus. Strategi yang digunakan kelompok dalam menghadapi persaingan di ranah PEMILWA FISIP menjadi salah satu aspek penting yang dipersiapkan dengan matang hingga pada akhirnya memperoleh kemenangan suara.