Resolusi Konflik antara Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) di Kabupaten Madiun
Main Author: | Kasanah, Lidia Nufidatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180648/1/Lidia%20Nufidatul%20Kasanah%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180648/ |
Daftar Isi:
- Studi ini membahas tentang resolusi konflik antara perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) di Kabupaten Madiun. Resolusi konflik antara kedua perguruan silat ini melibatkan peran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun dan Kepolisian Resort Madiun. Penelitian ini membahas bagaimana upaya resolusi konflik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun maupun Kepolisian Resort Madiun hingga terciptanya hubungan yang baik dan kondusif antara dua organisasi silat PSHT dan PSHW di Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan teori Lewis A. Coser untuk menjelaskan bagaimana upaya resolusi konflik yang dilakukan oleh peran katup penyelamat dalam melakukan mekanisme resolusi konflik antara dua kubu yang sedang berkonflik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, pendekatan studi kasus dengan pembuatan eksplanasi. Upaya resolusi konflik antara PSHT dan PSHW di Kabupaten Madiun merupakan mekanisme yang disusun untuk meredam konflik antara dua organisasi pencak silat yang saling berkonflik, yaitu PSHT dan PSHW. Peran Pemkab Madiun dan Kapolres Madiun untuk meredakan konflik ini diantaranya diwujudkan melalui pembentukan sebuah wadah yaitu Kampung Pesilat. Kampung Pesilat dibentuk untuk mewadahi seluruh perguruan pencak silat yang ada di Kabupaten Madiun. Untuk selanjutnya bersama-sama dengan seluruh anggota Kampung Pesilat ini Pemkab Madiun dan Polres Madiun berupaya untuk meredakan ketegangan-ketegangan yang melibatkan perguruan silat di Kabupaten Madiun, termasuk diantaranya adalah ketegangan antara kubu PSHT dan PSHW. Adapun upaya dari Paguyuban Kampung Pesilat Madiun bersama Pemerintah Kabupaten Madiun dan Kepolisian Resort Madiun diwujudkan melalui beberapa kegiatan-kegiatan diantaranya: (1) agenda pertemuan rutin setiap bulan; (2) rapat koordinasi menjelang Bulan Suro; dan (3) kegiatan-kegiatan festival dan pawai silat yang dikemas dalam Kampung Pesilat Indonesia. Adapun lebih lanjut lagi dampak dari adanya resolusi konflik antara kubu PSHT dan PSHW yaitu ketegangan antara kedua kubu semakin mereda. Di sisi lain keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya juga semakin kondusif. Selain itu dampak lainnya yaitu berdampak pada kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat di Kabupaten Madiun yang lebih baik dan meningkat lagi.