Praktik Sosial Pemberdayaan Petani Kopi Arabika dalam Meningkatkan Perekonomian Rumah Tangga (Studi Pada Kelompok Petani Kopi Arabika di Perkebunan Kopi Rakyat Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso)
Main Author: | Devlinda, Riska Sukma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180647/1/Riska%20Sukma%20Devlinda%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180647/ |
Daftar Isi:
- Pemberdayaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia KPw Jember kepada petani kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi dan sosial masyarakatnya yang buruk, sedangkan kopi arabikanya memiliki potensi ekspor karena berkualitas baik, namun sumber daya manusianya masih rendah sehingga potensi kopi arabika tidak terkelola dengan baik. Kegiatan pemberdayaan oleh Bank Indonesia KPw Jember dilakukan melalui pelatihan dan sosialisasi. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menganalisa praktik sosial pada proses pemberdayaan yang dilakukan. Peneliti menggunakan metode pendekatan studi kasus. Keseluruhan data yang peneliti temukan di lapangan dijabarkan dalam bentuk narasi dan diperkuat dengan menggunakan data primer maupun data sekunder yang telah peneliti peroleh. Alat analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori strukturasi milik Anthony Giddens, teori ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara agen dan struktur. Terdapat dua agen yaitu expert agent (Bapak H.Sumarhum dan Bank Indonesia KPw Jember) dan lay agent (masyarakat petani kopi arabika Kecamatan Sumber Wringin). Pada teori ini terdapat tiga gugus besar struktur yaitu Signifikasi-Dominasi-Legitimasi yang saling berkaitan dengan agen hingga membentuk suatu praktik sosial dalam pemberdayaan. Hasil dari penelitian ini adalah praktik sosial terjadi ketika petani kopi arabika menerapkan sistem pengelolaan dan pengolahan kopi sesuai dengan SOP (Standar Operational Procedur). Sistem ini dilakukan oleh petani kopi secara berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan dalam mengelola dan mengolah biji kopinya dan meskipun pemberdayaan selesai mereka tetap menggunakan sistem pengolahan tersebut. Hingga akhirnya, kebiasaan mengelola kopi yang sesuai dengan sistem SOP (Standar Operational Procedur) tersebut menjadi sarana dalam meningkatkan perekonomian rumah tangganya melalui potensi kopi arabika.