C-Reactive Protein (CRP) Sebagai Biomarker Respon Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Fase Intensif pada Tuberkulosis Anak

Main Author: Melisa, Hanna
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180578/1/Hanna%20Melisa.pdf
http://repository.ub.ac.id/180578/2/MAJALAH_Hanna%20Melisa_165070101111075.pdf
http://repository.ub.ac.id/180578/
Daftar Isi:
  • Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksii yang disebabkan oleh bakterii Mycobacterium tuberculosis. TBC menginfeksi 1,1 juta anak terinfeksi TBC dan 251.000 di antaranya meninggal dunia pada tahun 2018. Kesembuhan TBC anak dinilai dari perbaikan gejala klinisnya. C-Reactive Protein (CRP) adalah protein fase akut yang meningkat saat inflamasi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan pre-test-post-test. Subyek penelitian berjumlah 37 pasien TBC anak yang terdiagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan kadar CRP yang signifikan (p=0,014, α=95%). Dengan menggunakan uji Kruskal-Wallisi dan uji Mann-Whitney, tidak didapatkan perbedaan rerata perubahan kadar CRP berdasarkan usia (p=0,073), status gizi (p=0,544), dan perbaikan berat badan (p=0,934). Pada uji Chi-Square, tidak terdapat hubungan penurunan kadar CRP dengan perbaikan berat badan (IK 95% = 0,694 – 1,290; p=0,747). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan kadar CRP sebelum dan sesudah pengobatan OAT fase intensif, akan tetapi tidak terdapat hubungan antara penurunan kadar CRP dengan perbaikan berat badan sebagai respon pengobatan. Sehingga, kadar CRP berpotensi untuk dijadikan biomarker pelengkap respon pengobatan OAT fase intensif pada TBC anak.