Perencanaan Pengolahan Limbah Cair Domestik Di Kampung Warna-Warni Jodipan Dengan Menggunakan Teknologi Plasma Untuk Menurunkan Beban Pencemaran Sungai Brantas Malang - Jawa Timur
Main Author: | Putri, Neta Nurlita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180572/1/NETA%20NURLITA%20PUTRI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180572/ |
Daftar Isi:
- Kampung Warna-Warni Jodipan merupakan salah satu tempat wisata di Kota Malang. Lokasi kampung tersebut berada di tepi aliran Sungai Brantas. Aktivitas penduduk di Kampung Jodipan menghasilkan limbah cair domestik. Limbah cair domestik warga langsung dibuang ke Sungai Brantas tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut akan menjadikan Sungai Brantas menjadi tercemar dan tidak lagi dapat digunakan sebagaimana mestinya. Limbah cair domestik adalah air yang telah dipergunakan dan berasal dari rumah tangga atau pemukiman sehingga dapat menyebabkan tingginya COD (Chemical Oxygen Demand), Fosfat Total (PO4), Minyak dan Lemak serta Total Suspended Solid (TSS). Dibutuhkannya pengolahan limbah cair domestik untuk menurunkan beban pencemaran di Sungai Brantas. Pengolahan limbah yang dapat digunakan adalah dengan Teknologi Plasma, dikarenakan teknologi plasma tidak membutuhkan lahan yangix luas sehingga menjadi efisien digunakan melihat keadaan lokasi penelitian yang hanya memiliki area yang kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah a) untuk mengetahui karakteristik limbah cair; b) kemampuan pengolahan limbah; c) energi dan biaya yang dihasilkan dan d) memandingkan hasil pengolahan sebelum dan sesudah diolah dengan teknologi plasma. Parameter yang diteliti untuk menurunkan beban pencemaran berupa COD (Chemical Oxygen Demand), Fosfat Total (PO4), Minyak dan Lemak serta Total Suspended Solid (TSS). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental, deskriptif dan studi pustaka. Sampel limbah diambil dari limbah cair domestik Kampung Warna-Warni Jodipan dan sampel air Sungai Brantas diambil dengan menggunakan metode cross section. Pembagian kuesioner pada warga dilakukan dengan menggunakan teknik sampel berupa teknik acak sederhana (simple random sampling). Dengan begitu, hasil dari kuesioner dapat digunakan untuk memprediksi populasi dalam satu kampung. Penelitian ini menggunakan efisiensi removal dari penelitian terdahulu dengan parameter yang dipertimbangkan. Waktu pengolahan plasma digunakan selama 10, 20, 30, 40 dan 50 menit. Hasil penelitian menunjukkan pada waktu pengolahan 20 menit dapat menurunkan konsentrasi parameter COD, PO4, Minyak dan Lemak serta TSS dibawah batas baku mutu yang disyaratkan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 68x Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Penurunan konsentrasi menjadikan adanya penurunan pada beban pencemaran Sungai Brantas. Reaktor Plasma yang digunakan sebanyak 25 reaktor. Kebutuhan energi dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tegangan dan waktu yang optimum adalah 1.4652kWh dengan biaya Rp 2151.31,- dalam tegangan 242KV pada waktu 20menit