Hubungan Obesitas dengan Ketebalan Tunika Intima Media Arteri Carotis Pasien Diabetes Mellitus tipe 2

Main Author: Harahap, Siti Kholijah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180571/1/Siti%20Kholijah%20Harahap.pdf
http://repository.ub.ac.id/180571/
Daftar Isi:
  • DM tipe 2 adalah penyakit yang didasari karena kelainan sekresi insulin, hal ini ditandai dengan hiperglikemi. Keadaan hiperglikemi akan menyebabkan disfungsi endotel melalui proses inflamasi. Hiperglikemi dengan inflamasi jaringan mempengaruhi proses pembentukan ateroma di dinding pembuluh darah. DM tipe 2 memiliki faktor risiko terhadap kejadian obesitas. Penimbunan lemak berlebih di dalam darah terjadi pada obesitas yang menjadi faktor risko terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menyebabkan penebalan tunika intima media dan disfungsi endotel. Tujuan penelitian untuk menilai ketebalan tunika intima media arteri karotis sebagai pertanda awal aterosklerosis pada pasien DM tipe 2 dengan obesitas. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah subjek sebanyak 32 orang. Jumlah perempuan dan laki-laki berturut-turut sebanyak 18 dan 14 orang dengan rata-rata usia 57,09 ± 10,89. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai obesitas dan non obesitas pada KIM arteri karotis dextra dan sinistra, secara berturut-turut nilai p = 0,970 dan 0,256. Uji korelasi spearman didaptkan nilai signifikansi (p) dalam menguji hubungan antara obesitas dengan ketebalan KIM arteri karotis dextra adalah p = 0,974 dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,009. Sehingga terdapat korelasi positif dan tidak bermakna antara obesitas dengan KIM arteri karotis dextra. Sedangkan antara obesitas dengan KIM arteri karotis sinistra didaptkan nilai p = 0,045 dan r = 0,491. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang lemah dan bermakna antara obesitas dan KIM arteri karotis sinsitra. Hasil ini menunjukkan terdapat penebalan tunika intima media arteri karotis sinistra pada pasien DM tipe 2 dengan obesitas.