Strategi Minimasi Risiko Pemasaran Minuman Sari Apel Flamboyan Menggunakan Metode Fuzzy Fmea Dan Ahp (Studi Kasus Pt. Batu Bhumi Suryatama, Batu)
Main Author: | Fauzi, Eko Syahrul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180493/1/EKO%20SYAHRUL%20FAUZI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180493/ |
Daftar Isi:
- PT Batu Bhumi Suryatama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan minuman dengan produk yang cukup dikenal masyarakat khususnya kota Batu adalah minuman sari buah apel dengan merk Flamboyan. Perusahaan ini terletak di kota Batu, Jawa Timur. Permasalahan yang dihadapi oleh PT Batu Bhumi Suryatama antara lain yaitu pesaing produk minuman sari apel di Batu yang tinggi dan persediaan minuman sari apel yang tidak menentu. Persaingan yang dihadapi PT Batu Bhumi Suryatama juga terjadi secara musiman. Pada musim tertentu, seperti lebaran dan liburan sekolah, banyak sekali ‘produsen musiman’ yang bermunculan. Mereka adalah produsen yang hanya muncul untuk memanfaatkan suatu kondisi dan waktu tertentu. Ketidakstabilan kondisi persaingan inilah yang harus diantisipasi oleh PT Batu Bhumi Suryatama. Penelitian ini dilakukan di PT Batu Bhumi Suryatama kota Batu. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menentukan daniv mengidentifikasi risiko utama yag terjadi pada proses pemasaran dengan menggunakan metode Fuzzy FMEA. Setelah itu menentukan strategi minimasi risiko yang perlu diterapkan PT Batu Bhumi Suryatama guna mengurangi risiko yang timbul menggunakan metode AHP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fuzzy FMEA dan AHP. Hasil penelitian menggunakan metode Fuzzy FMEA, risiko yang sering terjadi pada variabel produk adalah pengembalian produk oleh mitra dagang dengan FRPN 5.92. Variabel promosi risiko utamanya adalah promosi yang dilakukan kurang efektif dengan FRPN 7.51. Pada variabel harga, risiko tertinggi terdapat pada harga kurang terjangkau bagi sebagian konsumen dengan FRPN 4.01. Variabel tempat, risiko tertingginya adalah keterlambatan pengiriman produk sari apel dengan FRPN 4.57. Variabel presepsi konsumen, risiko utamanya adalah produk kurang diminati konsumen dengan FRPN 6.93. Variabel pesaing, risiko tertingginya adalah pesaing produk sejenis yang tinggi degan FRPN 5.97. Hasil penelitian menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa kriteria produk mempunyai bobot paling tinggi dengan alternatif strategi pendjadwalan produksi, diikuti kriteria harga dengan alternatif strategi penetration price. Kriteria presepsi konsumen dengan alternatif strategi mengadakan survey kepuasan. Kriteria promosi dengan strategi memberikan sampel produk gratis. Kriteria pesaing dengan alternatif strategiv melindungi pangsa pasar, serta kriteria terakhir yaitu tempat dengan alternatif menambah ketersediaan produk.