Optimasi Ekstraksi Senyawa Asam Glutamat Dengan Kajian Suhu Dan Waktu Ekstraksi Perebusan (Blanching) Pada Jamur Tiram Putih (P. Ostreatus) Menggunakan Metode Response Surface Methodology (Rsm)

Main Author: Novitasari, Linda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180470/1/LINDA%20NOVITASARI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/180470/
Daftar Isi:
  • Jamur tiram putih (P. ostreatus) termasuk ke dalam jenis jamur kayu yang mudah dibudidayakan. Pada jamur tiram putih sendiri terkandung beberapa senyawa asam amino, salah satu yang paling tinggi yaitu kandungan asam glutamat sebesar 21,7% mg/g jamur kering. Asam glutamat adalah asam amino non-esensial yang membentuk protein. Senyawa ini berfungsi sebagai Building Blocks asam amino, substrat dalam sintesis protein, sebagai prekursor glutamin (Gln) dan sebagai neurotransmitter. Asam glutamat juga menjadi bahan dasar dalam pembuatan penyedap rasa karena merupakan neostransmit untuk cita rasa dan sebagai satu dari lima selera dasar yang mencakup selera lezat, umami dan gurih. Asam glutamat yang tergolong dalam asam amino ini memiliki sifat yang mudah rusak pada kondisi tertentu. Suhu dan waktu ekstraksi merupakan faktor yang memiliki peran penting dalam proses ekstraksi senyawa asam glutamat. Pengoptimalan proses ekstraksi juga diperlukan guna mendapatkan senyawa asam glutamat yang optimum dari jamur tiram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor suhu dan waktu ekstraksi senyawa asam glutamat pada jamur tiram putih (P. ostreatus) dengan metode perebusan terhadap kadar serta rendemen asam glutamat serta untuk mengetahui kondisi optimum dari proses ekstraksi senyawa asam glutamat pada jamur tiram putih. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah perebusan (blanching) dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) rancangan komposit terpusat untuk menganalisis kondisixiv optimum proses ekstraksi. Faktor yang digunakan yaitu waktu ekstraksi dengan titik yang dicobakan yaitu 22,9289 menit, 25 menit, 30 menit, 35 menit, dan 37,0711 menit, serta suhu ekstraksi 82,9289 oC, 85 oC, 90 oC, 95oC, dan 97,0711oC. Respon yang digunakan yaitu kadar asam glutamat serta rendemen asam glutamat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu ekstraksi berpengaruh nyata (signifikan) terhadap nilai kadar serta rendemen asam glutamat. Hal serupa juga terjadi pada waktu ekstraksi yang menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kadar serta rendemen asam glutamat. Kondisi optimum proses ekstraksi adalah pada suhu 88,610oC dan waktu ekstraksi 35 menit. Hasil verifikasi pada kondisi optimum ini menghasilkan nilai kadar asam glutamat sebesar 9,34 mg/g dengan simpangan 1,37%, serta nilai rendemen asam glutamat sebesar 0,88% dengan simpangan 1,15%