The Effects of Pomegranate (Punica granatum) Peel Extract as Antibacterial Agent Against Staphylococcus aureus In Vitro

Main Author: Kaliappan, Gayathiri A/P
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180430/1/Gayathiri%20AP%20Kaliappan.pdf
http://repository.ub.ac.id/180430/
Daftar Isi:
  • Staphylococcus aureus adalah penyebab penting infeksi nosokomial dan didapat di masyarakat. Selain itu, penting untuk menentukan isolat yang relevan yang diperoleh selama percobaan. Jadi, itu juga salah satu organisme yang sering ditemukan pada infeksi manusia. S. aureus adalah kasus utama di rumah sakit. Senyawa aktif dalam kulit delima (Punica granatum) mengandung flavonoid, tannis, pyrogallol, asam sinamat, asam benzoat, asam klorogenat, campferol, genistein, asam coumaric, dan quercetin yang membantu antibiotik melawan Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan efek antimikroba dari ekstrak kulit buah delima terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro menggunakan metode difusi agar. Ekstrak kulit delima dengan konsentrasi 3%, 6%, 9%, 12%, 15%, 18% dan 21% digunakan dalam tiga isolat Staphylococcus aureus yang berbeda. Antibiotik seperti Gentamicin dan Fosfomycin digunakan dalam percobaan ini. Dengan demikian, untuk menentukan efek antimikroba dari ekstrak kulit buah delima (Punica granatum) diukur dengan zona hambatan yang terbentuk di sekitar sumur dalam percobaan ini. Selanjutnya untuk analisis data, ANOVA satu arah digunakan dalam penelitian ini dan diverifikasi bahwa konsentrasi ekstrak kulit buah delima dan pertumbuhan S. aureus adalah p <0,05. Selain itu, untuk memperkuat analisis data di atas, hasil korelasi Spearmen juga menunjukkan korelasi yang dominan antara konsentrasi ekstrak dan penghambatan zona dengan menggambarkan nilai p <005 dan r = 0,843. Kesimpulannya, hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak kulit buah delima memiliki efek antimikroba terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro menggunakan metode difusi sumur.