Uji Toksisitas Akut Oral Ekstrak Etanol Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L. ) Varietas Ungu Kultivar Gunung Kawi terhadap Berat Badan, Intake Pakan dan Minum, dan Berat Organ Rattus Norvegicus Strain Wistar Betina
Main Author: | Arraga, Azmi Aziz Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180411/1/Azmi%20Aziz%20Nur%20Arraga.pdf http://repository.ub.ac.id/180411/2/MAJALAH_AZMI%20AZIZ%20NUR%20ARRAGA_165070101111061.pdf http://repository.ub.ac.id/180411/ |
Daftar Isi:
- Obat herbal telah dipercaya masyarat, namun tidak sedikit yang belum teruji khasiat dan keamanan pengunaannya. Salah satunya yaitu ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas ungu kultivar Gunung Kawi yang memiliki kandungan antosianin tinggi. Antosianin mampu mensupresi Neuropeptide Y hipotalamus, menekan mRNA dari faktor lipogenik dan meningkatkan lipolitik, Penelitian ini bertujuan menentukan efek toksisitas akut ekstrak etanol ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas ungu kultivar Gunung Kawi terhadap berat badan, intake pakan dan minum, dan berat organ tikus Rattus norvegicus strain wistar betina dengan berpedoman Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2014. Studi eksperimental laboratorium menggunakan rancangan Post-Test Only Control Group Design ini menggunakan 15 tikus Rattus norvegicus strain wistar betina. Ekstrak diberikan pada hari pertama secara per-oral dan diamati sampai hari ke-14, kemudian pada hari ke-15 dilakukan pembedahan untuk mendapatkan berat organ tikus. Sampel dipilih dengan metode Stratified Random Sampling dengan membagi tiga kelompok (kontrol, dosis 2000 mg/kgBB, dan dosis 5000 mg/kgBB). Analisis data menggunakan uji parametrik One-Way ANOVA atau uji nonparametrik Kruskall- Wallis Test. Data yang signifikan berbeda dilakukan uji Tukey HSD atau uji Mann-Whitney U. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan perubahan berat badan yang signifikan pada pemberian dosis 2000 mg/kgBB dan 5000 mg/kgBB di Hari 0-8, terdapat perbedaan perubahan intake pakan yang signifikan pada kontrol dan dosis 2000 mg/kgBB di Minggu 0-1, tidak didapatkan perbedaan signifikan pada perubahan intake minum, serta tidak didapatkan perbedaan signifikan berat organ, kecuali berat organ otak yaitu antara dosis 2000 mg/kgBB dan kontrol, serta dosis 2000 mg/kgBB dan dosis 5000 mg/kgBB.