Hubungan Antara Hospital Acquired Pneumonia Yang Disebabkan Oleh Extended Spectrum Beta-Lactamase Producing Escherichia Coli Dengan Clinical Outcome Pasien Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Main Author: | Tunjungsari, Diandra Pradipta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180398/1/Diandra%20Pradipta%20Tunjungsari.pdf http://repository.ub.ac.id/180398/2/MAJALAH_DIANDRA%20PRADIPTA%20TUNJUNGSARI_165070100111059.pdf http://repository.ub.ac.id/180398/ |
Daftar Isi:
- Pneumonia yang muncul dalam 48 jam atau lebih setelah mengalami perawatan di rumah sakit disebut Hospital-acquired pneumonia (HAP). Di Indonesia case fatality rate HAP lebih tinggu daripada community acquired pneumonia. Penggunaan antibiotik golongan cephalosporins generasi ketiga pada pasien HAP yang disebabkan oleh Escherichia coli memicu terjadinya HAP yang disebabkan oleh ESBL producing Escherichia coli. Clinical outcome dari infeksi oleh bakteri multiresisten tersebut meliputi: mortalitas, perpanjangan length of stay, perpanjangan durasi penggunaan cephalosporins generasi ketiga dan perburukan klinis. Belum ada publikasi tentang hubungan antara HAP yang disebabkan oleh ESBL producing Escherichia coli dengan clinical outcome di RSUD Dr Saiful Anwar Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara HAP yang disebabkan oleh ESBL producing Escherichia coli dengan clinical outcome pasien di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik observasional dengan desain case-control study dengan jumlah sampel 15 kasus dan 28 kontrol. Hasil analisis univariat menunjukkan HAP yang disebabkan oleh ESBL producing Escherichia coli tidak berhubungan secara bermakna dengan mortalitas, LOS, durasi penggunaan cephalosporins generasi ketiga dan perburukan (p = 0,309; p = 0,441; p = 0,062; p = 0,392). Case fatality rate HAP yang disebabkan ESBL producing Escherichia coli pada pasien usia lebih dari 60 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan non ESBL producing Escherichia coli (p = 0,029). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kejadian HAP yang disebabkan ESBL producing Escherichia coli dengan clinical outcome, namun tingkat keparahannya lebih tinggi pada pasien usia lanjut.