Studi Status Mutu Air Pada Sungai Bunder Kawasan Tawangsari Bagian Timur Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Dengan Metode Indeks Pencemaran

Main Author: Ambarini, Lina Anandari Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180339/1/LINA%20ANANDARI%20DWI%20AMBARINI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/180339/
Daftar Isi:
  • Pentingnya air sungai bagi masyarakat melatar belakangi dilakukannya penelitian di Kawasan Tawangsari. Dalam upaya pengembangan menuju desa ekowisata yang berkelanjutan, maka kualitas air sungai sebagai objek bentang alam sekaligus sumberdaya alam desa menjadi aspek yang penting untuk dipertimbangkan. Upaya untuk mengetahui seberapa besar pencemaran air yang terjadi maka dilakukan penelitian pada Kawasan Desa Tawangsari bagian timur tepatnya di Dusun Bunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode grab sampling dan dilakukan pengujian secara langsung di lokasi serta pengujian di laboratarium. Hasil pengujian menunjukkan kualitas air sungai pada bagian upstream dan downstream apabila dibandingkan dengan baku mutu kelas air maka dihasilkan parameter Dissolved Oxygen (DO), Total Suspended Solid (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Nitrate Nitrogen (NO3-N), Nitirite Nitrogen (NO2- N), Phospat (PO4), pH, Suhu, Seng (Zn) adalah masih masuk ke dalam baku mutu yang ditetapkan. Hanya saja untuk parameter Sulfur (S) hasilnya tinggi sekali pada bagian upstream maupun downstream yaitu sebesar 0,0128. Bagian upstream warna airnya lebih jernih dibandingkan di bagian downstream. Debit di bagian upstream adalah sebesar 0.033 m/s dan di bagian downstream sebesar 0.057 m/. Didapatkan hasil status mutu pada titik upstream dan downstream pada wilayah penelitian diindikasikan tercemar ringan dengan nilai Indeks Pencemaranvii (IP) adalah sebesar 4.534 pada bagaian upstream dan sebesar 4.540 pada bagian downstream yang dikategorikan ke dalam kelas tercemar ringan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup 115 Tahun 2003. Sungai Bunder apabila dijadikan sebagai ekowisata arung jeram dirasa masih kurang cocok melihat debitnya sungainya yang tidak begitu besar, sungainya tidak terlalu lebar. Namun apabila untuk dijadikan air bersih dirasa dapat dilakukan dengan penanganan yang lebih serius dengan pihak terkai