Pretreatment Bagas Tebu dan Batang Kelapa Sawit untuk Produksi Bioetanol Generasi Kedua
Main Author: | Tanaka, Nicholle Clarivania |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180328/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi bahan bakar fosil oleh sektor transportasi berkontribusi besar pada pemanasan global saat ini, yang menjadikan prioritas penelitian beberapa negara saat ini adalah penelitian terkait bahan bakar atau energi alternatif seperti bioetanol. Bioetanol merupakan energi alternatif yang diperoleh dari proses fermentasi oleh mikroorganisme. Contoh bahan baku yang dapat di digunakan untuk produksi bioetanol adalah biomassa lignoselulosa seperti bagas tebu dan batang kelapa sawit. Proses penting dalam pembuatan bioetanol adalah proses pretreatment, yang berfungsi untuk menurunkan jumlah lignin yang mengikat selulosa sehingga jumlah selulosa akan meningkat. Metode pretreatment yang sering digunakan yaitu pretreatment kimiawi serta pretreatment fisikokimia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara pretreatment kimiawi (metode alkali peroksida dengan konsentrasi 1% dan 5%) dan pretreatment fisikokimia dengan subcritical water (170oC, 2,2 MPa) dalam menurunkan jumlah lignin tertinggi serta meningkatkan jumlah selulosa tertinggi pada bagas tebu dan batang kelapa sawit. Analisa dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) juga dilakukan untuk mengamati permukaan dari sampel sebelum dan setelah pretreatment. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, metode alkali peroksida memberikan hasil yang lebih baik dibanding subcritical water pada kedua sampel berdasarkan penurunan kadar lignin. Selain itu, sampel bagas tebu setelah pretreatment diketahui memiliki kandungan lignin yang lebih rendah dibanding sampel batang kelapa sawit. Metode alkali peroksida dengan hidrogen peroksida konsentrasi 5% dan kondisi inkubasi 28°C selama 72 jam berhasil menurunkan kadar lignin dalam sampel bagas tebu hingga 58,49% seiring dengan peningkatan selulosa sebesar 52,01%. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pretreatment metode alkali peroksida lebih efektif untuk menurunkan lignin dan meningkatkan selulosa, serta bagas tebu merupakan bahan baku yang memiliki potensi lebih baik untuk pembuatan bioetanol dikarenakan memiliki kadar lignin yang lebih rendah dan kadar selulosa yang lebih tinggi.