Deteksi Fragment DNA pada Kornet Babi menggunakan Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan membandingkan Metode Isolasi Alkali, Urea dan Garam
Main Author: | Wahyuni Adingsi BT |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180312/ |
Daftar Isi:
- Produk olahan kornet merupakan salah satu produk olahan daging yang memiliki cukup banyak konsumen salah satunya di Indonesia. Kornet merupakan produk olahan berbahan dasar daging, memiliki potensi untuk tercemar yang berhubungan dengan mislabeling.Deteksi adanya pencemaran dapat dilakukan dengan analisis fragment DNA menggunakan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction). Sebelum melakukan proses PCR, DNA dari sampel harus diisolasi terlebih dahulu menggunakan berbagai metode. Metode alkali, urea dan garam yang digunakan sebelum amplifikasi menggunakan PCR, selanjutnya hasil amplifikasi akan dikonfirmasi dengan elektrofresis gel agarose. Salah satu sampel hasil amplifikasi akan di sequencing untuk mengetahui keberhasilan proses amplifikasi dan spesies spesifik yang ada pada amplicon. Penelitian ini menggunakan 7 sampel. 4 kornet babi, 1 kornet sapi, 1 daging babi dan 1 daging sapi. Hasil perbandingan ketiga metode isolasi yang menghasilkan rata-rata konsentrasi tertinggi pada sampel adalah metode urea yaitu 5 sampel. Metode yang menghasilkan rata-rata kemurnian terbaik adalah metode garam yaitu menghasilkan 5 sampel dengan kisaran kemurnian tepat 1,8-2,0. Hasil elektroforesis gel agarose pada 4 sampel kornet babi, metode garam dan urea menghasilkan pita yang paling tebal kemudian disusul metode alkali. Pada sampel daging babi, metode alkali, urea dan garam menghasilkan pita yang sama tebal. Hasil sequencing menunjukkan bahwa bahwa contig yang merupakan sekuen utuh hasil sequencing merupakan 100% gen Sus Scrofa ND5 yang merupakan spesies sp