Perbedaan Kepatuhan Pembatasan Cairan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Sebelum Dan Sesudah Mengikuti Self-Help Group Online Di Rumah Sakit TK.II Dr.Soepraoen Malang

Main Author: Tjeme, Maria Rosari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180263/1/MAJALAH_MARIA%20ROSARI%20TJEME_185070209111015x.pdf
http://repository.ub.ac.id/180263/2/Maria%20Rosari%20Tjeme.pdf
http://repository.ub.ac.id/180263/
Daftar Isi:
  • Gagal ginjal kronik bersifat menetap dan tidak bisa disembuhkan, 78,8% pasien gagal ginjal kronik menggunakan terapi dialiasis untuk kelangsungan hidupnya. Lebih dari 50% pasien gagal ginjal kronik meninggal karena tidak patuh pada pembatasan cairan. Self-Help Group merupakan bentuk dukungan dari sesama penderita gagal ginjal kronik yang dapat membantu mendukung keberhasilan terapi hemodialisa dalam hal kepatuhan pembatasan cairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kepatuhan pembatasan cairan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa sebelum dan sesudah mengikuti self-help group online di Rumah Sakit TK.II dr.Soepraoen Malang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif pre eksperimental design, dengan one group pretest dan post test. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen timbangan BB dan lembar observasi IDWG. Analisa Statistik menggunakan uji statistic Wilcoxon. Hasil uji statistik menunjukan nilai p-value 0,874. Artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kepatuhan pembatasan cairan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa sebelum dan sesudah mengikuti self-help group online. Pelaksanaan self help group online tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan pembatasan cairan pasien. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengukur tingkat kepatuhan dengan meningkatkan waktu dalam self help group.