Optimasi Tata Letak Fasilitas Produksi Tahu Kuning Di Perusahaan Tahu Panglima Kediri Menggunakan Algoritma Corelap Dan Craft
Main Author: | Dinifarina, Dea Maychellia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180222/1/DEA%20MAYCHELLIA%20DINIFARINA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180222/ |
Daftar Isi:
- Tahu merupakan makanan tradisional yang terbuat dari kacang kedelai yang kaya akan protein dan baik untuk kesehatan. Semakin tinggi minat konsumen terhadap tahu menyebabkan semakin tinggi pula permintaan tahu di pasaran. Perusahaan Tahu Panglima Kediri merupakan salah satu home industry yang memproduksi tahu. Tingginya permintaan tahu di pasaran menyebabkan Perusahaan Tahu Panglima Kediri menaikkan kapasitas produksi dari 90 kg kedelai per hari menjadi 150 kg kedelai per hari. Oleh karena itu, perusahaan menambah fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi. Fasilitas yang ditambahkan adalah tungku masak bubur dan tungku saring, namun peletakkan keduanya tidak mempertimbangkan aliran material proses produksi tahu. Hal tersebut menyebabkan jarak aliran material menjadi panjang sehingga dapat menurunkan efisiensi dan efektifitas proses produksi serta memperbesar ongkos material handling. Oleh karena itu perlu adanya optimasi tata letak fasilitas produksi tahu kuning yang bertujuan untuk meminimasi jarak aliran material dan ongkos material handling sehingga dapat menentukan tata letak fasilitas produksi terbaik untuk Perusahaan Tahu Panglima. Optimasi dilakukan dengan menggunakan metode algoritma CORELAP dan CRAFT. Pengolahan data CORELAP dibantu dengan menggunakan software Corelap 1.0. Input yang digunakan adalah jumlah fasilitas, luas fasilitas, dan hubungan kedekatan fasilitas. Sedangkan pengolahan data CRAFT dibantu dengan menggunakan software WinQSB 2.0. Input yang digunakan adalah jumlah fasilitas, luas area produksi, koordinat layout awal dan aliran material. Terdapat tiga layout yang dihasilkan yaitu layout awal, layout usulan CORELAP, dan layoutvi usulan CRAFT. Layout terbaik akan dipilih menjadi layout yang disarankan untuk Perusahaan Tahu Panglima Kediri. Layout hasil optimasi tata letak fasilitas produksi menggunakan algoritma CORELAP dapat meminimasi ongkos material handling sebesar 22,53% dan setelah direvisi secara manual dapat meminimasi ongkos material handling sebesar 24,87%. Sedangkan menggunakan algoritma CRAFT dapat meminimasi ongkos material handling sebesar 2,9%. Sehingga layout usulan yang dipilih untuk diterapkan di Perusahaan Tahu Panglima Kediri adalah layout hasil optimasi menggunakan algoritma CORELAP yang telah direvisi secara manual, karena layout tersebut dapat menurunkan biaya material handling paling maksimal.