Ekstraksi Senyawa Penolik Daun Kemangi (Ocimum Americanum L) Kering Maserasi Dengan Perlakuan Awal Pulsed Electric Fild (Pef)
Main Author: | Sita, Putri Fitriani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180198/1/Putri%20Fitriani%20Sita%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180198/ |
Daftar Isi:
- Kemangi (Ocimum americanum L.) merupakan tanaman obat yang ketersediannya melimpah di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan luas tanam sebesar 7.334.397 m2 dengan rata-rata luas tanam yang dikelola per rumah tangga yaitu 578 m2. Kemangi berpotensi sebagai sumber antioksidan karena mengandung senyawa fenolik seperti fenol dan flavonoid. Selama ini, pengambilan senyawa fenolik daun kemangi dilakukan dengan maserasi. Maserasi memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu lama, pelarut banyak, serta rendemen rendah. Oleh karena itu diperlukan metode terbarukan guna meningkatkan rendemen senyawa fenolik daun kemangi. Salah satu metode yang banyak dikembangkan yaitu penerapan perlakuan awal Pulsed Electric Field (PEF). PEF terbukti dapat meningkatkan rendemen, total fenol dan aktivitas antioksidan. PEF dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti waktu paparan dan tegangan. Semakin lama waktu paparan dan semakin tinggi tegangan akan meningkatkan kadar senyawa aktif, namun jika perlakuan yang diberikan melebihi titik optimal akan menyebabkan penurunan kadar senyawa aktif. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu paparan dan tegangan PEF terhadap kadar air, total fenolik dan aktivitas antioksidan ekstrak daun kemangi, mendapatkan kombinasi perlakuan terbaik serta mengetahui pengaruh perlakuan awal PEF terhadap gugus fungsi ekstrak daun kemangi. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yaitu waktu paparan (10, 15, 20 detik) dan tegangan PEF (1000, 1500, 2000 Volt), sehingga didapatkan 9 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga didapatkan 18 satuan percobaan. Kontrol pada penelitian ini yaitu ekstraksi daun kemangi tanpa perlakuan awal PEF, yang diulang sebanyak 2 kali. Data dianalis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila terdapat interaksi antar perlakuan dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu paparan dan tegangan PEF berpengaruh signifikan terhadap total fenolik dan aktivitas antioksidan, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar air. Perlakuan terbaik pada penelitian ini didapatkan pada waktu paparan 10 detik dan tegangan 1500 Volt dengan nilai kadar air, total fenolik dan aktivitas antioksidan masingmasing sebesar 4,84%; 260,5 mg GAE/g dan 35,96 ppm. Sampel kontrol memiliki kadar air, total fenolik dan aktivitas antioksidan masing-masing sebesar 3,8%; 175,75 mg GAE/g dan 116,25 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perlakuan awal PEF dapat meningkatkan kadar air, total fenolik dan aktivitas antioksidan esktrak daun kemangi. Hasil analisis gugus fungsi metode Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan adanya gugus fungsi senyawa fenolik pada ekstrak daun kemangi perlakuan terbaik. Adanya perlakuan PEF meningkatkan serapan atau menurunkan transmitansi yang artinya konsentrasi senyawa yang dihasilkan semakin tinggi.