Hubungan Interaksi Perawat-Pasien Dengan Kesiapan Merawat Diri Pasien Gagal Jantung Pasca Perawatan di Ruang Intensive Care RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang

Main Author: Vatmasari, Ratih Arum
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180181/1/Majalah_Ratih%20Arum%20Vatmasari_185070209111035.pdf
http://repository.ub.ac.id/180181/2/Ratih%20Arum%20Vatmasari.pdf
http://repository.ub.ac.id/180181/
Daftar Isi:
  • Gagal jantung merupakan penyakit yang paling sering memerlukan perawatan berulang dirumah sakit. Faktor yang menyebabkan rehospitalisasi ini adalah kurangnya pengetahuan perawatan diri dirumah. Pengetahuan bisa didapatkan dari interaksi perawat-pasien. Pengetahuan juga merupakan salah satu faktor dari kesiapan merawat diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi perawat-pasien dengan kesiapan merawat diri pasien gagal jantung pasca perawatan di ruang intensive care. Penelitian ini menggunakan desain analitik obsevasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel 100. Instrumen untuk mengukur interaksi perawat-pasien yaitu PPIQ (Patient Professional Interaction Questionare) sedangkan kuesioner SCHFI (Self-Care Heart Failure Instrument) untuk mengukur kesiapan merawat diri. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata interaksi perawat-pasien sebesar 45,43 dan kesiapan merawat diri pasien sebesar 51,16. Hasil korelasi pearson diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05, dengan korelasi 0,557 dengan arah korelasi positif. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi perawat-pasien dengan kesiapan merawat diri baik pasien gagal jantung pasca perawatan di ruang intensive care. Disarankan bagi perawat dapat meningkatkan interaksi yang dilakukan, dengan cara melibatkan pasien dalam perawatan sehingga pasien akan lebih mampu memahami cara merawat diri yang baik setelah keluar dari Rumah Sakit