Korelasi Persentase Sel Limfosit T Cd4+Cd28-, Cd8+Cd28- Terhadap Kadar Titer Igg Cmv Dan Kadar Anti Dsdna Pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik
Main Author: | Ulfah, Fahrina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180144/ |
Daftar Isi:
- Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun kronis dengan target organ multipel dan manifestasi klinis bervariasi. LES dicirikan dengan produksi autoantibodi terhadap ds-DNA (double strand deoxyribonucleic acid). Pasien LES di Indonesia mengalami mortalitas dan morbitias tinggi akibat proses atherosklerosis, kerentanan terhadap infeksi serta kanker. Hal ini menyerupai manifestasi klinis pada proses penuaan normal atau imunosenesens. Patogenesis LES merupakan kombinasi interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang diduga terlibat dalam patogenesis LES adalah infeksi laten virus yang mengakibatkan proses mimikri molekuler virus menyerupai antigen-self. Infeksi Cytomegalovirus (CMV) yang ditandai dengan peningkatan titer IgG CMV memicu stimulasi dan ekspansi sel Limfosit T berdiferensiasi akhir yaitu sel T CD4+CD28- dan sel T CD8+CD28- Studi Ini merupakan studi potong lintang pada 61 orang pasien LES wanita berusia 15-60 tahun pada poli Reumatologi RSSA Malang. Subjek kemudian dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan derajat klinis SLEDAI. Sampel yang digunakan adalah darah vena perifer pasien LES. Variabel yang dianalisis pada studi ini adalah Titer IgG CMV, persentase sel Limfosit T berdiferensiasi akhir (sel Limfosit T CD4+CD28- dan CD8+CD28- ) dan titer anti ds-DNA. Metode yang digunakan pada studi ini adalah uji ELISA untuk mengukur IgG CMV dan anti ds-DNA, sedangkan persentase sel Limfosit T CD4+CD28- dan CD8+CD28- diukur menggunakan flowsitometri. Hasil kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk dan Uji Homogenitas Levene. Perbandingan antar kelompok dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan. Uji korelasi menggunakan uji pearson. Data diaggap secara statistik bermakna bila p <0,05. Pada studi ini terdapat korelasi positif antara persentase sel Limfosit T CD8+CD28- dengan manifestasi klinis lebih berat yang diukur melalui skor SLEDAI dan kadar titer anti ds-DNA. (r=0.269, p=0.026; r= 0.360 p=0.001). Tidak ada korelasi bermakna antara persentase sel Limfosit T CD4+CD28- dan CD8+CD28- dengan kadar IgG CMV. Pada temuan ini dapat disimpulkan bahwa proses imunosenesens dipercepat yang ditandai dengan peningkatan persentase sel limfosit T berdiferensiasi akhir ditemukan pada pasien LES, dikaitkan dengan manifestasi klinis lebih berat, dengan peningkatan CD8+CD28- yang lebih dominan. Studi ini tidak menemukan kaitan antara peningkatan marker imunosenesens pada pasien LES terhadap peningkatan titer IgG CMV sebagai pertanda infeksi laten CMV. Hasil ini menandakan proses imunosenesen pada LES merupakan proses akibat stimulasi kronis antigen self dan tidak terkait dengan infeksi laten virus CMV.