Efek Kombinasi Ekstrak Air Daun Physalis angulata dan Albumin terhadap Kadar Serum High Density Lipoprotein pada Tikus Strain Wistar (Rattus norvegicus) Pasca Ovariektomi
| Main Author: | Soeiono, Christian Ambrosius |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180140/1/Christian%20Ambrosius%20Soeiono.pdf http://repository.ub.ac.id/180140/2/MAJALAH_CHRISTIAN%20AMBROSIUS%20SOEIONO_165070107111033.pdf http://repository.ub.ac.id/180140/ |
Daftar Isi:
- Keadaan pasca menopause adalah berhentinya siklus menstruasi pada perempuan secara permanen karena ovarium sudah tidak memproduksi estrogen selama 12 bulan atau lebih. Keadaan ini menyebabkan turunnya kadar HDL dan menyebabkan keadaan hipoalbuminemia yang dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular. Pemberian hormone replacement therapy untuk mengatasi gejala pasca menopause masih memiliki keterbatasan karena mampu meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, kanker endometrium, dll. Ekstrak air daun Physalis angulata diduga mengandung withanolides yang menunjukkan aktivitas estrogenik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek kombinasi ekstrak air daun Physalis angulata dan albumin sebagai terapi untuk mengatasi turunnya kadar HDL pada tikus pasca ovariektomi. Ovariektomi adalah operasi pengangkatan ovarium secara bilateral untuk untuk menciptakan keadaan menopause pada tikus. Tikus dibagi menjadi 7 kelompok, 1 kelompok kontrol negatif (N), 2 kelompok kontrol positif dengan durasi keadaan ovariektomi yang berbeda (OVX5 dan OVX9), dan 4 kelompok perlakuan yang diberi terapi selama 4 minggu setelah 5 minggu keadaan ovariektomi dan terdiri dari 3 kelompok yang diberi kombinasi ekstrak air daun physalis dengan dosis albumin yang meningkat secara bertahap (D1, D2, D3) dan 1 kelompok yang diberi ekstrak air daun physalis saja (C). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar HDL tikus OVX5 memiliki kadar HDL yang lebih tinggi dibanding tikus kelompok N dan OVX9. Kelompok D1 memiliki rata-rata kadar HDL yang lebih tinggi dibanding kelompok terapi lainnya. pada Hasil uji signifikansi dengan One-Way ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dan kontrol positif, juga antara kelompok yang diberi terapi dan kontrol positif OVX9. Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa penambahan dosis albumin menunjukkan hubungan yang sangat lemah,tidak signifikan dan berkorelasi negatif terhadap peningkatan kadar HDL serum tikus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa formulasi kombinasi ekstrak air daun Physalis angulata dan albumin tidak mampu meningkatkan kadar HDL serum tikus Rattus norvegicus pasca ovariektomi secara signifikan.