Hubungan Manajemen Emosi Sesuai Tuntutan Kerja (Emotional Labor) Dengan Kejenuhan (Burnout) Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Main Author: | Efendi, Ferdian Wahono |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180131/1/Ferdian%20Wahono%20Efendi.pdf http://repository.ub.ac.id/180131/ |
Daftar Isi:
- Perawat memiliki beban kerja yang tinggi, perawat tetap dituntut untuk selalu tampil sabar dan tersenyum. Manajemen emosi sesuai tuntutan kerja (emotional labor) dapat menyebabkan terjadinya kejenuhan (burnout). Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalis hubungan manajemen emosi sesuai tuntuan kerja (emotional labor) dengan kejenuhan (burnout) pada perawat di ruang rawat inap RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Dengan desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik one stage cluster sampling berjumlah 125 perawat. Instumen penelitian menggunakan Dutch Questionnaire Emotional labor (D-QEL) dan Maslach Burnout Inventory (MBI). Hasil uji korelasi Spearman bahwa ada hubungan signifikan positif antara acting permukaan (surface acting) dan depersonalisasi (depersonalization) kekuatan korelasi kuat (p = 0,000; r = 0,538), ada hubungan signifikan positif antara acting permukaan (surface acting) dan rendahnya prestasi pribadi (reduced personal accomplishment) kekuatan korelasi cukup kuat (p = 0,000 ;r= 0,336), ada hubungan signifikan positif antara acting dalam (deep acting) dan depersonalisasi (depersonalization) kekuatan korelasi cukup kuat (p = 0,000; r= 0,428), ada hubungan signifikan positif antara acting dalam (deep acting) dan rendahnya prestasi pribadi (reduced personal accomplishment) kekuatan korelasi cukup kuat (p = 0,000; r = 0,394), ada hubungan signifikan positif antara penekanan (suppression) dan depersonalisasi (depersonalization) kekuatan korelasi cukup kuat (p = 0,000; r = 0,467), ada hubungan signifikan negatif antara penekanan (suppression) dan kelelahan emosional (emotional exhaustion) kekuatan korelasi lemah (p= 0,044;r= -0,180), ada hubungan signifikan negatif antara akting permukaan (surface acting) dan kelelahan emosional (emotional exhaustion) kekuatan korelasi lemah (p=0,046;r=-0,179), ada hubungan signifikan negatif antara akting dalam (deep acting) dan kelelahan emosional (emotional exhaustion) kekuatan korelasi lemah (p= 0,049;r=-0,176 ada hubungan signifikan positif antara penekanan (suppression) dan rendahnya prestasi pribadi (reduced personal accomplishment) kekuatan korelasi lemah (p= 0,022;r= 0,205). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan signifikan antara dimensi manajemen emosi sesuai tuntutan kerja (emotional labor) dengan kejenuhan (burnout). Sehingga untuk mencegah terjadinya burnout perlu dilakukan strategi pengelolaan emotional labor bagi perawat.