Hubungan antara Rasio Neutrofil-Limfosit (RNL) dan Rasio Platelet-Limfosit (RPL) dengan Kadar RNA VHC pada Pasien Hepatitis C Kronik yang Mendapatkan Terapi Di RSSA
Main Author: | Saputri, Nur Estu Wijayanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180114/1/Nur%20Estu%20Wijayanti%20Saputri.pdf http://repository.ub.ac.id/180114/ |
Daftar Isi:
- Hepatitis C merupakan penyakit inflamasi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C dimana akan memasuki respon imun yang menguntungkan pada pasien yang terinfeksi Hepatitis C Akut (HCA) tetapi sebagian besar akan menjadi Hepatitis C Kronik (HCK). Menurut WHO secara global, sekitar 185 juta orang telah terinfeksi dan 350.000 jiwa setiap tahunnya meninggal karena hepatitis C. Di Indonesia, 4-5 juta jiwa terinfeksi hepatitis C dan sekitar 80% akan menjadi HCK, 10-20% dapat memburuk menjadi sirosis hati dan 1-5% per tahun meninggal. Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) dan Rasio Platelet Limfosit (RPL) mulai diminati sebagai salah satu indikator untuk memperkirakan respon terapi mencapai target Sustained Virological Response (SVR) dimana pemeriksaan ini relatif murah, cepat dan mudah diakses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara RNL dan RPL dengan kadar Ribo Nucleic Acid Virus Hepatitis C (RNA VHC) pada pasien HCK yang mendapatkan terapi di RSSA mengggunakan cross sectional dengan melihat data rekam medik pasien HCK dan sirosis hati terkompensasi yang telah melakukan pemeriksaan RNA VHC dan darah lengkap sebelum dan sesudah mendapatkan terapi. Sampel dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi sampai memenuhi 38 sampel. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan kadar RNA VHC sebelum dan sesudah mendapatkan terapi sebesar -5.373 dengan p = 0.000 sedangkan pada RNL (p = 0.179) dan RPL (p = 0.473) tidak ada perbedaan signifikan. Uji hubungan nilai RNL dengan kadar RNA VHC (p = 0.723) maupun RPL dengan kadar RNA VHC (p=0.382) tidak ada hubungan signifikan sebelum mendapatkan terapi. Dengan demikian, dapat disimpulkan semakin tinggi nilai RNL maupun RPL pada pasien HCK maka kadar RNA VHC sebelum mendapatkan terapi juga akan semakin tinggi dan hubungannya sangat lemah