Analisis Kelayakan Finansial Usaha Keripik Delima Crispy (Studi Kasus Ukm Delima Crispy Kota Batu)

Main Author: Matius, Michael
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180099/1/Michael%20Matius%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/180099/
Daftar Isi:
  • Salah satu produk olahan di kota Batu yang terkenal adalah keripik. Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian buah-buahan atau sayuran yang digoreng dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Keripik merupakan makanan ringan atau cemilan berupa irisan tipis yang sangat populer dikalangan masyarakat karena sifatnya yang renyah, gurih, tidak terlalu mengenyangkan dan tersedia dalam aneka rasa seperti asin, pedas dan manis. Keripik sangat praktis karena kering, sehingga lebih awet dan mudah disajikan kapanpun. Keripik dapat dibuat dari berbagai macam bahan makanan, seperti keripik tempe (keripik yang terbuat dari tempe), keripik nangka (keripik yang terbuat dari biji nangka atau dari daging nangka), keripik rebung (keripik yang terbuat dari rebung atau tunas bambu) hingga keripik yang terbuat dari sayuran seperti keripik jamur dan keripik pare. Industri keripik Delima Crispy merupakan industri skala kecil yang bergerak dalam pembuatan keripik jamur dan pare. Usaha ini berlokasi di jalan Ksatria nomor 09, Sisi Kota Batu. Usaha yang dimiliki oleh Ibu Elistiyah ini telah dimulai sejak tahun 2013. Jumlah produksi keripik Delima Crispy memiliki rata – rata 500 hingga 600 kg per bulan. Melihat prospek usaha keripik yang sangat menjanjikan baik dimasyarakat sekitar maupun wisatawan, maka usaha keripik Delima Crispy ada untuk memenuhi kebutuhan wisatawan akan oleh-oleh yang enak, berkualitas, dan bergizi. Maka dari itu Delima Crispy perlu penanganan yang tepat agar ke depan dapat berkembang dan mampu bersaing dengan usaha sejenis. Untuk mencapai sasaran tersebut maka perlu dilakukan analisis kelayakan usaha pada aspek finansial dengan tujuan untuk memperoleh viiinformasi-informasi dalam pengembangan usaha keripik Delima Crispy. Aspek kelayakan finansial yang digunakan pada penelitian ini meliputi perhitunganNet Benefit / Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP), dan Return Of Investment (ROI). Hasil analisis finansial Delima Crispy menunjukkan bahwa Delima Crispy termasuk dalam usaha yang layak. Hal ini dilihat dari analisis data dengan cara Net Benefit-Cost Ratio, Return Of Investment dan Payback Period. Rasio Manfaat – Biaya Bersih (Net Benefit-Cost Ratio) dihasilkan angka 1,88 yang artinya memenuhi syarat usaha ini dilanjutkan.hal ini sesuai dengan rumus dari BCR yang mengatakan jika BCR ≥ 1, maka dibenefit dari proyek/usaha tersebut dapat diterima atau layak (feasible). Perhitungan ROI (Return of investment) dihasilkan angka 36,2% yang berarti ROI bernilai positif, dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut layak untuk berkembang. Hasil perhitungan Pengembalian Investasi (Payback Period) dihasilkan angka 1,14 atau sekitar 1,2 tahun dari ukuran pengembalian selama 2 tahun. Nilai payback Period yang duhasilkan menunjukkan bahwa pengembalian investasi pada Usaha Keripik Delima Crispy terbilang cepat dari batas waktu yang ditetapkan yaitu selama 2 tahun. Delima Crispy dapat mengembalikan investasi hanya dalam kurun 1,2 tahun