Uji Toksisitas Subkronik Oral Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Kultivar Gunung Kawi terhadap Perbandingan Berat Organ dan Gambaran Histopatologi Ginjal Rattus norvegicus Strain Wistar
Main Author: | Susanto, Steven Anthony |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180075/1/Steven%20Anthony%20Susanto.pdf http://repository.ub.ac.id/180075/ |
Daftar Isi:
- Antosianin memiliki manfaat utama sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Ubi jalar ungu merupakan salah satu makanan dengan kadar antosianin yang tinggi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan banyaknya manfaat antosianin ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati adanya efek toksik yang timbul akibat pemberian ekstrak etanol ubi ungu melalui parameter berat organ dan gambaran histopatologi ginjal. Studi true experimental-post test only control group design dilakukan pada 80 tikus Wistar yang diberi ekstrak etanol ubi ungu dengan zat aktif antosianin dan dibagi dalam 4 kelompok dosis, yaitu kelompok kontrol, kelompok dosis 10mg/kgBB, kelompok dosis 20mg/kgBB dan kelompok dosis 40mg/kgBB selama 90 hari. Pada hari ke-91, tikus dibedah dan diambil ginjalnya, lalu dilakukan pengukuran berat badan dan berat ginjal. Kemudian ginjal dibuat sediaan histopatologi dengan pengecatan Hematoxylin-Eosin (HE) dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah berat relatif ginjal dan gambaran histopatologi yang meliputi gambaran perdarahan dan infiltrasi leukosit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada seluruh parameter penelitian setelah pemberian ekstrak etanol ubi ungu baik antardosis maupun antarjenis kelamin. Adanya data yang tidak teratur dalam data penelitian bisa menunjukkan kemungkinan perubahan sifat antosianin menjadi prooksidan yang dibuktikan oleh sejumlah penelitian. Namun dari hasil yang didapat, antosianin tidak menunjukkan efek prooksidan yang menonjol dan tidak menimbulkan efek toksik pada tikus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada efek toksik yang ditimbulkan oleh pemberian ekstrak etanol ubi ungu yang ditandai dengan tidak signifikannya perubahan berat relatif dan gambaran histopatologi tikus.