Mikroemulsifikasi Minyak Sawit Kasar yang Mengandung Senyawa Bioaktif Multi Komponen (Kajian: Jenis Pengemulsi dan Konsentrasi Fraksi Minyak)

Main Author: Putri, Zelviana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180056/
Daftar Isi:
  • Minyak sawit kasar atau yang lebih dikenal dengan CPO (Crude Palm Oil) merupakan produk utama perkebunan sawit di Indonesia yang menyumbang 49,9% dari total produksi minyak sawit kasar dunia. Minyak sawit kasar banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku sekunder pembuatan minyak goreng, margarin, surfaktan, sabun, dan produk oleokimia lain. Minyak sawit kasar mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia seperti karotenoid, vitamin E, fitosterol, skualen dan koenzim Q10. Akan tetapi, senyawa bioaktif dalam minyak sawit kasar memiliki sifat kelarutan dalam air yang rendah sehingga masih belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui teknik mikroemulsifikasi minyak sawit kasar. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan RAK (Rancangan Acak Kelompok) Faktorial dengan 2 faktor, dimana faktor 1 berupa jenis pengemulsi yaitu lesitin dan tween 80 serta faktor 2 berupa konsentrasi fraksi minyak yaitu 10%: 20%: 30%. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan uji lanjut dengan BNT jika tidak ada interaksi atau DMRT jika terjadi interaksi antar kedua faktor. Analisa perlakuan terbaik mikroemulsi dilakukan dengan menggunakan metode Multiple Atribute Zeleny. Pengujian yang dilakukan terdiri dari pengujian bahan baku dan mikroemulsi minyak sawit kasar perlakuan terbaik yang meliputi uji kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan p-anisidin dan perhitungan kadar α dan β karoten menggunakan HPLC, serta pengujian mikroemulsi minyak sawit kasar untuk menentukan perlakuan terbaik, meliputi uji warna, viskositas, emulsion stability index (ESI), stabilitas terhadap fase pemisahan (creaming), rerata droplet dan distribusi ukuran droplet menggunakan PSA serta pengamatan bentuk globula lemak. Hasil penelitian menunjukan bahwa mikroemulsi minyak sawit kasar perlakuan terbaik memiliki karateristik fisik berupa oHue (warna) sebesar 89,84 ± 0,08 (merah kekuningan), emulsion stability index (ESI) sebesar 1753,17 ± 26,85 min, stabilitas terhadap fase pemisahan (creaming) sebesar 0,012 ± 0,001 %, rerata diameter droplet sebesar 3,31 ± 0,26μm serta distribusi ukuran droplet sebesar 1,72 ± 0,10μm. Sedangkan karakteristik kimia minyak sawit kasar (bahan baku) dan mikroemulsi minyak sawit kasar perlakuan terbaik secara berurutan meliputi kadar asam lemak sebesar 1,23 ± 0,01 dan 0,22 ± 0,01 %, kadar bilangan peroksida sebesar 22,68 ± 1,96 dan 15,36 ± 0,05 Mek/kg, kadar bilangan P-anisidin sebesar 24,58 ± 1,22 dan 6,30 ± 0,21. Adapun kadar α dan β karoten minyak sawit kasar (bahan baku) secara berturut-turut sebesar 297,68 ± 134,49 and 483,11 ± 16,58 ppm serta kadar α dan β karoten mikroemulsi minyak sawit kasar berturut-turut sebesar 104,04 ± 21,01 and 182,99 ± 84,70 ppm.