Penerapan Lean Manufacturing Untuk Mereduksi Waste Pada Proses Produksi Tepung Agar (Studi Kasus Di Pt. Srigunting Pratama Singosari, Malang)
Main Author: | Nugrahandi, Krisma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180048/1/Krisma%20Nugrahandi%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/180048/ |
Daftar Isi:
- Tingginya permintaan kebutuhan pangan menjadi tantangan tersendiri bagi industri pangan seperti industri tepung agar. Menurut Pusdatin KKP (2012), volume ekspor tepung agar dapat mencapai 3.707.465 kg. Data tersebut merepresentasikan tingginya angka permintaan tepung agar. Maka dari itu, perusahaan pengolahan tepung agar harus mampu memenuhi ekspektasi konsumen. PT. Srigunting Pratama merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tepung agar. Akibat adanya persaingan industri, PT. Srigunting Pratama dituntut untuk melakukan perbaikan pada aktivitas produksinya agar menghasilkan produk yang berkualitas, efektif dan efisien. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mereduksi waste yang terjadi di dalam aktivitas perusahaan. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis serta penyebab waste yang terjadi dan memberikan rekomendasi perbaikan dalam mereduksi waste kepada PT. Srigunting Pratama. Lean manufacturing merupakan metode untuk mengidentifikasi dan mereduksi waste. Penelitian dilakukan dengan menggambarkan proses aktual berupa aktivitas value added, non value added, dan necessary but non value added di perusahaan melalui Value Stream Mapping (VSM). Value Stream Analysis Tools (VALSAT) digunakan untuk mengidentifikasi penyebab pemborosan spesifik. Berdasarkan penyebab pemborosan kemudian diberikan rekomendasi perbaikan yang tepat. Simulasi model dengan software “ARENA 16” untuk mengevaluasi perbaikan tanpa mengimplementasikan secara langsung. Hasil yang diperoleh adalah ditemukannya pemborosan dengan jenis waiting, human potential, inappropriate design,vii uncessary motion, inappropriate process. Rekomendasi perbaikan yang diberikan berupa menetapkan standar kualitas rumput laut, menerapkan bin system, memperlengkapi beberapa mesin dengan alat bantu timer, meningkatkan kapasitas bak filter, dan menerapkan penjadwalan proses produksi yang efisien. Hasil simulasi menunjukan adanya pengurangan total waktu siklus sebesar 22,81% dan pengurangan non value added activity sebesar 42,50%