Pengaruh Perilaku Merokok terhadap Ketebalan Tunika Intima-Media Arteri Karotis pada Pasien Diabates Melitus tipe 2.
| Main Author: | Putri, Devi Firnanda |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/180029/1/Devi%20Firnanda%20Putri.pdf http://repository.ub.ac.id/180029/2/MAJALAH_Devi%20Firnanda%20Putri_165070101111032.pdf http://repository.ub.ac.id/180029/ |
Daftar Isi:
- Diabetes melitus tipe 2 (non-insulin dependent DM) terjadi karena adanya resistensi insulin dan disfungsi sel β pankreas. Rokok dengan kandungan nikotinnya mampu mengurangi efektivitas dari hormon insulin dalam regulasi glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Perokok aktif dan pasif mampu menyebabkan penebalan dinding arteri dan mampu merubah fungsi endothelial pembuluh darah. Penebalan tunika intima-media arteri karotis (CIMT) meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis dan stroke. Ultrasonografi Doppler (USG) adalah alat untuk mengevaluasi CIMT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku merokok terhadap ketebalan tunika intima-media arteri karotis pada pasien diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan metode analisis observasional dengan metode rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 34 responden penderita diabetes melitus tipe 2. Hasil uji beda didapatkan perbedaan yang tidak bermakna antara perilaku merokok terhadap CIMT baik dextra maupun sinistra pada pasien diabetes melitus tipe 2 (p = 0.889 dan p = 0.161). Hasil uji hubungan spearman test, didapatkan hubungan berarah positif antara usia dengan CIMT baik yang merokok maupun tidak merokok (p = 0.59 dan p = 0.41). Dan untuk uji hubungan chi-square test, melihat hubungan jenis kelamin dan CIMT baik yang merokok dan tidak merokok (p = 0.25 dan p = 0.07). Dapat disimpulkan perilaku merokok terhadap CIMT dextra ataupun sinistra tidak memiliki nilai perbedaan yang bermakna. Sedangkan untuk usia dan jenis kelamin terhadap CIMT merokok ataupun tidak merokok tidak memiliki hubungan yang bermakna.