Pengaruh Kombinasi Monosodium Glutamat dan Diet Tinggi Lemakterhadap Kadar BDNF Otak Tikus Wistar Dewasa Betina

Main Author: Budiharjo, Stevani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180021/1/Stevani%20Budiharjo.pdf
http://repository.ub.ac.id/180021/2/MAJALAH_Stevani%20Budiharjo_165070101111042.pdf
http://repository.ub.ac.id/180021/
Daftar Isi:
  • BDNF merupakan salah satu dari 4 neurotrophin yang termasuk kedalam golongan neurotropic factordan memiliki beberapa fungsi, seperti perkembangan sinaps, plastisitas sinaps, fungsi kognitif, proses inflamasi atau metabolik, danlong term potentiation (LTP). Diketahui bahwa kombinasi monosodium glutamat dan diet tinggilemakdapat menurunkan kadar BDNF otak yang berarti dapat mengganggu fungsi otak, terutama kognitif. Untuk mengetahui lebih lanjut maka dilakukan penelitian ini dengan menggunakan metode rancangan randomized control gorup post test designdan dilakukan pada tikus Wistar betina. Sampel dipilih secara acak dan dibagi dalam 6 kelompok, yaitu kontrol negatif (-), kontrol (+) 1 diet tinggi lemak (DTL), kontrol (+) 2 MSG 0,7mg/gBB, Perlakuan 1 (DTL+MSG 0,05mg/gBB), Perlakuan 2 (DTL+MSG 0,2mg/gBB), dan Perlakuan 3 (DTL+MSG 0,35mg/gBB). Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dan dilakukan selama 56 hari, laluckadar BDNF diukur dengan menggunakan ELISA. Hasil penelitian menunjukkan peningkatkan kadar BDNF otak pada kelompok kontrol (+) 1 (p=0.585), kontrol (+) 2 ( p= 0.027), dan perlakuan 3 (p=0.027). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian MSG dosis tinggi dan kombinasi MSG dosis harian dengan diet tinggi lemak meningkatkan kadar BDNF otak, sedangkan diet tinggi lemak tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kadar BDNF otak.