Hubungan Keberadaan Jentik dengan Sumber Air, Jumlah Penghuni dan Lokasi Rumah di Kecamatan Sukun dan Kecamatan Blimbing Kota Malang

Main Author: Anggraeni, Imaniar Septianingrisky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/180017/1/Imaniar%20Septianingrisky%20Anggraeni.pdf
http://repository.ub.ac.id/180017/
Daftar Isi:
  • Nyamuk Aedes sp. merupakan vektor dari penyakit yang masih banyak ditemukan di Indonesia seperti demam berdarah dengue. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Aedes sp. dapat berkembang biak dengan baik pada sumber air PDAM, mata air maupun sumur. Kepadatan jentik nyamuk Aedes sp. juga dipengaruhi oleh jumlah penghuni rumah. Selain itu, Lokasi rumah warga yang dekat dengan sungai juga dapat menjadi faktor benyebab kepadatan jentik di suatu daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan jentik dengan sumber air, jumlah penghuni dan lokasi rumah di Kecamatan Sukun dan Blimbing Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 103 rumah yang diambil secara purposive sampling, masing-masing rumah diobservasi oleh kader dengan lembar observasi jentik dan keberadaan jentik di input pada aplikasi Siaga DBD. Hasil yang ditemukan adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara sumber air, jumlah penghuni dan lokasi rumah dengan tingkat signifikansi (α<0,1). Dengan metode Chi-Square, ditemukan P = 0,970 pada sumber air bersih dari PDAM, metode Fisher Exact Test digunakan untuk menilai sumber air konsumsi dari sumur tertutup menghasilkan P = 0,169 dan lokasi rumah menghasilkan P = 0,517, sedangkan metode Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui hubungan keberadaan jentik dengan jumlah penghuni menghasilkan P = 0,111. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jenis sumber air, jumlah penghuni dan lokasi rumah tidak berpengaruh terhadap keberadaan jentik nyamuk.