Efektivitas Antimikobria pada Tepung Daun Jambu Biji (Psidium Guava) Dalam Upaya Mencegah Penurunan Mutu Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

Main Author: Febriansyah, Ade Kurnia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179991/
Daftar Isi:
  • Indonesia mempunyai potensi produksi perikanan terbesar di dunia sekitar 65 juta ton per tahun dan baru 20 % dimanfaatkan. Salah satu perikanan hasil budidaya yang banyak diminati oleh masyarakat adalah ikan nila. Produksi nasional ikan nila Indonesia sekitar 1,4 juta ton pada tahun 2016. Ikan merupakan bahan pangan yang sangat cepat mengalami proses pembusukan (perishable food). Kerusakan yang terjadi ikan dapat terjadi secara biokimiawi maupun secara mikrobiologi. Pada kondisi suhu tropik ikan akan membusuk dalam waktu 12-20 jam tergantung spesies ikan, alat atau cara penangkapan. Untuk mencegah kerusakan atau pembusukan pada ikan maka dilakukan penanganan atau pengolahan pada ikan. Beberapa upaya pengawetan yang sering dilakukan yaitu pendinginan, pengeringan, pengasapan. Selain itu pengawetan bisa dilakukan dengan pemberian senyawa anti mikrobia yang mampu mengurangi tingkat pertumbuhan mikroba pada produk perikanan. Bakteri patogen yang dapat mencemari ikan antara lain Salmonella, Vibrio dan Clostridium. . Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang bertujuan untuk mengetahui kombinasi konsentrasi perlakuan antara perendaman dan pelamuran dengan menggunakan tepung daun jambu biji pada pengawetan ikan nila. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 1 faktor yakni perbandingan konsentrasi kombinasi pelamuran dan perendaman yang memiliki 6 level dengan 2 kali pengulangan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi perlakuan pada tepung daun jambu biji berpengaruh nyata terhadap TVB, pH, TPC dan organoleptik. Perlakuan terbaik konsentrasi tepung daun jambu biji, pada TPC, TVB, pH dan organoleptik adalah dengan menggunakan perlakuan kombinasi konsentrasi pelamuran sebesar 7,5 % dan perendaman sebesar 2,5 %. Nilai dari TVB, dan organoleptik mengalami peningkatan pada jam ke 0 hingga ke jam 13. Laju kenaikan TVB paling lambat pada perlakuan pelamuran 7,5% dan perendaman 2,5%. Pada nilai pH mengalami penurunan dari jam ke 0 hingga ke 13 dan TPC mengalami peningkatan dan laju paling lambat pada perlakuan pelumuran 7,5% dan perendaman 2,5%.