The correlation between the vitamin D level in serum and the percentage of Basophil in children with atopic dermatitis in Saiful Anwar Hospital

Main Author: Hakkeem, Jafrina Jasmin Binti Abdul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179979/1/Jafrina%20Jasmin%20Binti%20Abdul%20Hakkeem.pdf
http://repository.ub.ac.id/179979/2/MAJALAH%20Jafrina.pdf
http://repository.ub.ac.id/179979/
Daftar Isi:
  • Vitamin D memiliki kemampuan untuk menekan peradangan dan properti imunomodulatornya memungkinkan ia untuk digunakan sebagai pengobatan untuk dermatitis atopik. Pasien dengan Dermatitis Atopik memiliki jumlah Basofil yang tinggi di dalam lesi kulit mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar Vitamin D dan persentase Basofil pada anak-anak dengan Dermatitis Atopik di Rumah Sakit Saiful Anwar. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengukuran kadar Vitamin D pada pasien dilakukan dengan menggunakan metode Enzyme-linked Immunosorbent Assays (ELISA). Nilainya diukur dalam nmol / L. Sementara itu, Basofil diukur dengan Hematology Analyzer menggunakan sampel darah pasien. Ada 12 pasien dalam penelitian ini, lima laki-laki dan tujuh perempuan, berusia 6,33 ± 2,96 bulan. Ada tujuh pasien dengan defisiensi vitamin D (25 (OH) D <20 ng / ml). Tiga pasien memiliki kekurangan vitamin D (25 (OH) D 20-30 ng / ml) dan hanya dua pasien yang memiliki jumlah vitamin D (25 (OH) D> 30 ng / ml) yang cukup. Hubungan antara kadar Vitamin D dan jumlah Basophil dianalisis menggunakan uji Anova satu arah dan korelasi Pearson. Korelasi negatif yang signifikan terdeteksi antara kadar Vitamin D dan jumlah Basofil (p = 0,029, r = -0,626). Kesimpulannya, terdapat korelasi antara kadar vitamin D dan jumlah Basofil pada pasien dengan Dermatitis Atopik. Dimana semakin rendah kadar Vitamin D, semakin tinggi jumlah Basophil.