Perbandingan Efek Pemberian Asam Rosmarinat dan Silimarin Terhadap Kadar Albuminuria Pada Tikus Nefropati Diabetik
Main Author: | Hanifah, Nabila Ulfayani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179978/1/Nabila%20Ulfayani%20Hanifah.pdf http://repository.ub.ac.id/179978/2/MAJALAH_Nabila%20Ulfayani%20Hanifah_165070107111001.pdf http://repository.ub.ac.id/179978/ |
Daftar Isi:
- Nefropati diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi dari diabetes mellitus. Dalam kondisi hiperglikemi, berbagai sel pembuluh darah dan sel ginjal dapat menghasilkan ROS, sehingga peningkatan produksi ROS merupakan konsekuensi langsung dari kondisi hiperglikemi yang menetap pada diabetes. Molekul pensinyalan yang diaktifkan oleh ROS akan menghasilkan sinyal dan memberikannya kepada ROS sehingga ROS juga berfungsi sebagai penguat sinyal. Eliminasi dan penghambatan produksi ROS dapat menjadi strategi yang efektif dalam mencegah progresivitas albuminuria dalam diabetes, dengan kata lain menghambat perkembangan nefropati diabetik. Asam rosmarinat dan silimarin merupakan contoh antioksidan yang memiliki cara kerja yang hampir sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan efek pemberian asam rosmarinat dan silimarin terhadap kadar albuminuria pada tikus yang diinduksi diabetes. Penelitian ini menggunakan randomized post test only controlled group design dengan menggunakan tikus wistar berumur 7-9 minggu dengan berat badan 150-170 gram. Tikus dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu (1) Kontrol Negatif (KN), (2) Kontrol Positif (KP) yaitu tikus dengan induksi STZ dan diet tinggi lemak tanpa perlakuan, (3) Tikus dengan induksi STZ dan diet tinggi lemak yang diberi perlakuan Asam Rosmarinat (AR) 15mg/kgBB/hari, dan (4) Tikus dengan induksi STZ dan diet tinggi lemak yang diberi perlakuan Silimarin (SIL) 50 mg/kgBB/hari. Urin tikus diambil setelah 6 minggu perlakuan, kemudian kadar albumnuria diukur dengan metode ELISA. Hasil uji albumin urin dianalisa dengan menggunakan software SPSS for windows versi 25 dengan uji One Way ANOVA dan uji Post-Hoc. Uji statistik menunjukkan bahwa pemberian STZ dan diet tinggi lemak meningkatkan kadar albumiuria secara signifikan (p<0,05) pada kelompok kontrol positif jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Kedua kelompok perlakuan dapat menurunkan kadar albuminuria dengan penurunan oleh asam rosmarinat yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan dengan silimarin. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian asam rosmarinat memiliki efek yang lebih baik untuk menurunkan kadar albumin dibandingkan dengan silimarin pada tikus induksi diabetes.