Perbandingan Efektifitas Terapi Injeksi Intraartikular Antara Proloterapi Dekstrosa Dengan Triamsinolon Acetonide Pada Pasien Osteoartritis Lutut Derajat Sedang Di Poli Rawat Jalan Neurologi Rsud Dr. Saiful Anwar Malang

Main Author: Indriyono, Andhy
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179975/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Osteoartritis lutut (OA) adalah salah satu gangguan degeneratif tulang rawan yang menjadi masalah utama karena menyebabkan nyeri kronis dan kecacatan. Oleh karena itu metode pengobatan dan pencegahan usia lanjut menjadi tantangan besar. Hasil penelitian terapi Proloterapi Dekstrosa dibandingkan Triamsinolon masih bervariasi. Tujuan penelitian : membandingkan efektifitas Proloterapi Dekstrosa dan Triamsinolon Acetonide (TA) dalam pengobatan OA lutut derajat sedang. Metode : True eksperimental single blind study, di Poliklinik Neurologi Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang selama 6 bulan (Juli-Desember 2019). Kelompok I; proloterapi dekstrosa (15%) diinjeksi intraarticular 3 kali setiap 4 minggu dan kelompok II; TA injeksi intraartikular satu kali. Parameter yang diteliti adalah Skor The Western Ontario and McMaster Universities Osteoarthritis Index (WOMAC), Numeric Rating Scale (NRS), dan Range Of Motion (ROM), minggu ke 0, 4, 8, 12 dan 24. Hasil : Empat puluh sampel terdiri dari ; 20 sampel kelompok Proloterapi Dekstrosa terdiri dari ; laki-laki: perempuan = 2 (10%) : 18 (90%), usia 62.4 + 7.28, IMT 25.6 + 3.69 kg/m2, lama nyeri 22.35 + 20.10 bulan, riwayat fisioterapi 40.27 + 20.79 kali. Kellgren–Lawrence osteoarthritis severity grade II; 17(85%), grade III sebanyak 3(15%). Dua puluh sampel kelompok TA; laki-laki: perempuan = 5 (25%):15 (75%), usia 62.5 + 9.02, IMT 28.4 + 5.01 kg/m2, lama nyeri 15.95 + 16.55 bulan, riwayat fisioterapi 34 + 24.87 kali. Kellgren–Lawrence osteoarthritis severity grade II; 18(90%), grade III; 2(10%). Perbandingan NRS Proloterapi Dekstrosa vs TA saat istirahat minggu 4 (2.60 vs 1.25), minggu 8 (1.65 vs 1.40), minggu 12 (0.8 vs 2.05), minggu 24 (0.75 vs 3.35). Perbandingan NRS Proloterapi Dekstrosa vs TA saat aktivitas minggu 4 (4.45 vs 3.35), minggu 8 (3.25 vs 3.55), minggu 12 (2.55 vs 4.30), minggu 24 (2.55 vs 5.80). Perbandingan ROM fleksi Proloterapi Dekstrosa vs TA minggu 4 (127.05 vs 123.60), minggu 8 (130.85 vs 122.95), minggu 12 (130.85 vs 122.95), minggu 24 (131.05 vs 122.10). Perbandingan Skor WOMAC Proloterapi Dekstrosa vs TA minggu 4 (30.05 vs 22.45), minggu 8 (22.90 vs 23.95), minggu 12 (19.30 vs 29.05), minggu 24 (18.95 vs 35.40). Kesimpulan: Injeksi intraartikular Proloterapi Dekstrosa lebih efektif untuk jangka lama berdasarkan skala nyeri NRS, skor WOMAC dan ROM. Sedangkan jangka pendek TA lebih efektif dibandingkan Proloterapi Dekstrosa.