Pola Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) Eksaserbasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2016-2017
| Main Author: | Putra, Raihan Ghalib Prakoso |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179839/1/Raihan%20Ghalib%20Prakoso%20Putra.pdf http://repository.ub.ac.id/179839/2/MAJALAH_RAIHAN%20GHALIB_165070107111024.pdf http://repository.ub.ac.id/179839/ |
Daftar Isi:
- Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan penyakit paru kronis yang bersifat progresif ditandai dengan gejala gangguan pernapasan terusmenerus dan keterbatasan aliran udara disebabkan oleh paparan partikel atau gas berbahaya secara signifikan mengakibatkan respon inflamasi. Eksaserbasi akut pada PPOK diartikan sebagai memburuknya kondisi pasien yang menyebabkan perubahan dalam manajemen penatalaksanaan. PPOK menjadi penyebab utama kematian keempat di dunia dan semakin meningkat kejadian PPOK setiap tahunnya. Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang banyak terdapat pasien PPOK eksaserbasi akut yang memiliki banyak komorbid. Penatalaksanaan PPOK eksaserbasi akut di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang di kelompokkan berdasarkan derajat klasifikasi PPOK eksaserbasi akut menurut standar dari GOLD. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini mengambil data dari rekam medis yang ada di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang dengan populasi penelitian adalah pasien PPOK eksaserbasi akut. Sampel sejumlah 75 pasien diambil menggunakan total sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan uji korelasi chi-square. Hasil uji didapatkan pada masing-masing komorbid terhadap derajat klasifikasi PPOK eksaserbasi memiliki nilai p-value yaitu 0,568 pada pneumonia, 0,257 pada sepsis, 0,471 pada tuberkulosis, dan 0,441 pada gagal jantung. Sehingga pada penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara seluruh komorbid dengan derajat klasifikasi pada pasien PPOK eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang.