Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) dengan Perbedaan Kedalaman Sarang Pasir di Sarang Semi Alami Turtle Conservation and Education Center Bali
Main Author: | Rouli, Megan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179833/ |
Daftar Isi:
- Kedalaman pasir merupakan faktor keberhasilan penetasan telur penyu dan kondisi tukik yang dihasilkan karena memengaruhi suhu inkubasi sarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman pasir terhadap keberhasilan penetasan telur penyu, ukuran tukik dan panjang lengan depan untuk penentuan jenis kelamin. Pengumpulan dilakukan telur penyu Lekang dengan monitoring. Pengamatan daya tetas telur dilakukan penanaman 10 telur untuk satu sarang semi alami dengan tiga perlakuan kedalaman pasir dan tiga pengulangan, yaitu sedalam 25 cm, 30 cm, dan 45 cm. Kategori tukik dan telur diamati untuk penentuan keberhasilan penetasan. Pengamatan faktor lingkungan sarang semi alami dilakukan dengan mengukur suhu pasir, kelembaban pasir, dan ukuran pasir. Morfometrik tukik dan panjang lengan depan diukur untuk menentukan jenis kelamin tukik. Data persentase hatching rate, survival rate, nisbah kelamin, dan data morfometrik tukik dianalisis dengan one-way ANOVA dan uji Tukey. Kedalaman pasir berpengaruh terhadap keberhasilan penetasan telur penyu, ukuran tukik dan jenis. Kedalaman 30 cm memiliki persentase keberhasilan tetas tertinggi karena memiliki suhu yang optimal dan kelembaban. Kedalaman 45 cm memiliki ukuran tukik terbesar karena didapatkan suhu maskulin sehingga masa inkubasi lebih panjang dan banyak yolk yang dikonversi menjadi jaringan tukik dan menghasilkan ukuran tubuh lebih besar. Nisbah kelamin pada kedalaman 25 cm total seluruhnya adalah betina dan pada kedalaman 45 cm total seluruhnya adalah jantan, sedangkan pada kedalaman 30 cm diprediksi terdapat jenis kelamin betina dan jantan.